Ramai Jadi Sorotan, Bahlil akan Segera Kunjungi Tambang Nikel Raja Ampat

Jakarta, sustainlifetoday.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan akan segera mengunjungi lokasi tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang tengah menjadi sorotan publik terkait isu lingkungan.
Dalam agenda kunjungannya ke wilayah timur Indonesia, Bahlil juga akan meninjau sejumlah lokasi sumur minyak di Sorong, Fak-Fak, dan Bintuni.
“Insyaallah, doakan saja. Saya kebetulan ada rencana mau kunjungi wilayah Papua Barat Daya dan Papua Barat, mau kunjungi sumur-sumur minyak di Sorong, di Fak-Fak sama BP, di Bintuni,” ujar Bahlil usai salat Iduladha di Jakarta dilansir dari Detik.com, Jumat (6/6).
Bahlil menyebut bahwa ia akan memanfaatkan waktu kunjungannya untuk juga melihat langsung aktivitas tambang nikel di Raja Ampat. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya, terkait kebijakan sektor ESDM secara umum dan isu tambang Raja Ampat secara khusus.
Baca Juga:
- Muhammadiyah Terus Dorong Gerakan Green Hajj dan Green Kurban
- KLH Dorong Edukasi Pengelolaan Sampah dalam Program Makan Bergizi Gratis
- Indonesia Berpotensi Raup Rp 29 Triliun Jika Percepat Transisi Energi Terbarukan
“Saya kemarin sudah ngomong juga, bahwa komunikasi saya sama Pak Seskab, maupun kepada Bapak Presiden, setiap saat, dalam konteks bagaimana menjalankan tugas,” kata Bahlil. “Tetapi memang ada komunikasi saya sama Pak Seskab, dan itu biarlah isinya saya sama Pak Seskab yang tahu,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Bahlil menegaskan bahwa Kementerian ESDM telah memberhentikan sementara aktivitas pertambangan nikel yang dilakukan oleh PT GAG Nikel, anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). PT GAG Nikel merupakan satu-satunya perusahaan tambang yang saat ini aktif dari lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang tercatat di Raja Ampat.
“Untuk sementara kita hentikan operasinya. Sampai dengan verifikasi lapangan, kita akan cek. Nah, tetapi apapun hasilnya, nanti kami akan sampaikan setelah cross-check lapangan terjadi,” ujar Bahlil dalam acara bincang media di Kantor ESDM, Kamis (5/6).
Kebijakan penghentian sementara ini dinilai sebagai langkah awal untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan di kawasan kaya biodiversitas seperti Raja Ampat tidak mengancam keberlanjutan ekosistem setempat. Peninjauan ulang ini dinilai penting oleh banyak pihak, mengingat kawasan Raja Ampat dikenal sebagai salah satu titik panas keanekaragaman hayati laut dunia.