PLN Siapkan 8 Langkah Strategis untuk Capai Net Zero Emission 2060

JAKARTA, sustainlifetoday.com – PT PLN (Persero) akan melakukan berbagai upaya untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Isnandar, menyebutkan terdapat 8 langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan target tersebut.
Ia menjelaskan, langkah pertama yang diambil adalah membatalkan 13.300 megawatt (GW) PLTU baru yang direncanakan dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) sebelumnya yakni untuk periode 2019-2028. Langkah itu akan memangkas emisi 1,8 miliar ton CO2.
Langkah kedua adalah pembatalan power purchase agreements (PPA) atau perjanjian jual beli listrik untuk 1.400 MW yang tercantum dalam RUPTL 2021-2030.
“Sudah power purchase agreement perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN tapi belum dibangun, langsung kita rem, teman-teman setop dulu. Sehingga pembatalan PPA 1.400 MW PLTU itu ada di dalam RUPTL 2021-2030 dan itu merupakan sinyal kuat bahwa kita memang komit untuk mengurangi emisi,” katanya di Sarinah, Jakarta, Selasa (17/9).
Ketiga, pihaknya berencana mengganti PLTU 1.100 MW yang telah beroperasi dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Keempat, akan dilakukan penggantian PLTU 800MW yang sudah beroperasi dengan pembangkit gas.
Kelima, PLN juga akan mendorong pemanfaatan biomassa sebagai campuran bahan bakar batu bara untuk PLTU melalui co-firing.
“Itu kita melakukan co-firing pada 46 PLTU dan nanti ini akan menjadi 52 PLTU 2025,” lanjut Suroso.
Keenam, PLN akan mendorong proses dieselisasi dengan merencanakan penggantian pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan EBT. Ketujuh, PLN juga akan mendorong pelaksanaan perdagangan karbon atau carbon trading.
Terakhir, PLN akan melakukan pengembangan besar-besaran pembangkit EBT minimal 21 gigawatt dalam RUPTL yang paling ramah lingkungan.
“Kita pertama ada lebih dari 90 lokasi terpencil yang dieselnya dimatikan diganti dengan pembangkit EBT,” ujar Suroso.