PIS Targetkan Pengurangan Emisi Karbon 30 Persen hingga 2030

JAKARTA, sustainlifetoday.com – PT Pertamina International Shipping (PIS) menargetkan pengurangan total emisi karbon hingga 30 persen pada tahun 2030. Upaya tersebut mencakup investasi pada pengembangan dan adopsi bahan bakar rendah emisi seperti biofuel, LNG, amonia, dan metanol untuk mengoperasikan armadanya.
Direktur Manajemen Armada PIS, M. Irfan Zainul Fikri, menyatakan sejumlah kapal dari armada perusahaan, terutama yang beroperasi di dalam negeri, sudah memanfaatkan biofuel sebagai bahan bakar. Pemakaian bahan bakar ramah lingkungan ini didukung oleh infrastruktur biofuel milik Pertamina.
Irfan menyebutkan, kapal-kapal baru yang akan datang sedang dipersiapkan untuk menggunakan bahan bakar alternatif rendah karbon. Seperti MR Tankers akan dilengkapi dengan teknologi LNG dual-fuel-ready, dan Handysize LPG akan menggunakan teknologi dual-fuel-ready amonia.
“Belum lagi kehadiran armada Very Large Gas Carrier (VLGC) juga berbahan bakar dual-fuel-ready amonia,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (19/9).
Selain itu, Irfan mengungkapkan bahwa PIS tengah mengeksplorasi sumber energi baru seperti baterai dan hidrogen untuk masa depan. Perusahaan juga mulai menambah bisnisnya ke sektor penangkapan karbon atau carbon capture storage (CCS)/carbon capture utilize storage (CCUS).
Potensi bisnis di sektor ini meliputi pengantaran, penyimpanan, injeksi, serta infrastruktur terminal karbon. Untuk memasuki bisnis tersebut, PIS mempersiapkan investasi pada kapal pengangkut LCO2 (liquid carbon dioxide) dan terminal penerimaan.
“Yang terpenting saat ini adalah kami harus memastikan ketersediaan pemasok dalam rute operasional dan mempersiapkan armada kami berteknologi dual-fuel,” kata Irfan.
PIS menargetkan sebagian besar armadanya menggunakan bahan bakar rendah karbon. Strategi ini menunjukkan keseriusan PIS sebagai pemimpin di sektor logistik energi di Asia Tenggara untuk memimpin inisiatif dekarbonisasi, sesuai dengan tujuan IMO dan komitmen Pertamina dalam mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.