Jadi Pusat Teknologi CCS Global, Indonesia Bisa Simpan Emisi Karbon Hingga 600 Juta Gigaton

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Indonesia memiliki potensi untuk menyimpan emisi karbon (CO2) hingga mencapai 600 juta gigaton. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pusat utama dalam teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) global.
Teknologi CCS ini dapat digunakan untuk membantu Indonesia mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa dengan potensi penyimpanan emisi karbon yang besar, Indonesia dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian tujuan keberlanjutan global.
“Indonesia diberkahi sumber daya energi baru dan terbarukan yang luar biasa. Mulai dari critical mineral, lautan hingga hutan tropis yang luas, juga potensi 600 juta gigaton lebih Carbon Capture Storage,” kata Luhut dalam akun Instagramnya, Senin (5/8).
Hal ini membuat Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis untuk berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan global.
Menurutnya, setiap individu harus bertindak dan ikut serta menyelamatkan masa depan bumi dari dampak perubahan iklim. Melalui kolaborasi dan aksi nyata dari komunitas internasional, kesuksesan ekonomi hijau dapat dicapai.
Luhut menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia Sustainability Forum tahun ini akan menjadi platform yang memfasilitasi kolaborasi internasional, meningkatkan akses pendanaan hijau, serta mendukung proses berbagi pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam menyongsong masa depan NZE.
Dia juga menyebutkan bahwa forum ini akan menjadi forum keberlanjutan yang inklusif untuk semua lapisan masyarakat. Untuk itu, Luhut mengajak semua pihak untuk memperkuat komitmen terhadap masa depan yang lebih hijau dan sejahtera.
“Bersama-sama, kita bisa menciptakan pembangunan global yang lebih berkelanjutan,” kata Luhut.