Inovasi Berbasis Satelit BRIN Dorong Keberlanjutan Konservasi Laut Berbasis Masyarakat

Jakarta, sustainlifetoday.com – Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) mengembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) berbasis analisis citra satelit. Sistem ini dirancang untuk mendukung pengelolaan kawasan perlindungan laut dan konservasi berbasis masyarakat yang lebih adaptif dan inklusif.
“Indeks kualitas air di Kepulauan Tidung termasuk kategori tercemar ringan. Dengan ciri ini, kawasan tersebut menjadi kandidat utama untuk konservasi,” ujar Peneliti Ahli Utama BRIN, Mulyanto Darmawan, dalam keterangannya dilansir Selasa (3/12).
Sistem ini tidak hanya memanfaatkan parameter biofisik seperti kualitas air dan keanekaragaman hayati, tetapi juga mengintegrasikan aspek sosial dan ekonomi, seperti aktivitas pelabuhan, pemukiman, dan penggunaan lahan. Pendekatan ini memungkinkan konservasi berbasis masyarakat atau Other Effective Area-based Conservation Measures (OECM) untuk tidak hanya melindungi kawasan baru, tetapi juga meningkatkan pengelolaan area konservasi yang sudah ada.
“OECM bukan sekadar melindungi ekosistem, tetapi juga melibatkan komunitas secara aktif, menjadikan pengelolaan konservasi lebih inklusif dan berkelanjutan,” tambah Mulyanto.
Melalui pendekatan berbasis masyarakat, paradigma konservasi yang sebelumnya seringkali top-down kini diubah menjadi people-centered atau people-friendly. Hal ini bertujuan mengurangi resistensi komunitas lokal terhadap program konservasi, sehingga tercipta sinergi yang mendukung keberlanjutan jangka panjang.
Dalam studi di Pulau Tidung, BRIN menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan analisis Lyzinga untuk mengevaluasi biofisika laut dangkal, termasuk keanekaragaman hayati. Teknologi ini memungkinkan pemantauan lingkungan secara luas dan berkelanjutan, dengan data geospasial yang mendukung keputusan berbasis bukti.
“SPK berbasis satelit sangat potensial untuk berbagai kebutuhan, mulai dari evaluasi biodiversitas hingga keselamatan pelayaran dan deteksi gelombang laut atau tsunami,” jelas Mulyanto.
Sistem ini juga menjadi alat penting dalam menjaga ekosistem laut dari degradasi, sekaligus memastikan bahwa konservasi tetap relevan dengan dinamika sosial ekonomi masyarakat setempat.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya global untuk menekan dampak perubahan iklim dan menjaga keseimbangan ekosistem laut, yang merupakan kunci bagi keberlanjutan lingkungan hidup. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih dan pendekatan berbasis komunitas, BRIN memberikan solusi strategis untuk mengelola kawasan laut secara inklusif, inovatif, dan berorientasi masa depan.
Keberlanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga komunitas lokal. Dengan hadirnya teknologi seperti SPK, masyarakat memiliki peran penting dalam melindungi ekosistem laut, sekaligus mendapatkan manfaat dari keberlanjutan yang tercipta.Inovasi Berbasis Satelit BRIN Dorong Keberlanjutan Konservasi Laut Berbasis Masyarakat.