Dorong Sektor Berkelanjutan, OCBC Salurkan Sustainable Green Financing

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Sebagai salah satu upaya mendorong sektor berkelanjutan, PT OCBC NISP Tbk (OCBC) menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainable green financing) sebesar Rp32,3 triliun. Jumlah ini terkontribusi senilai 21 persen dari total kredit bank per 31 Desember 2023.
Secara rinci, total kredit tersebut akan disalurkan untuk pembiayaan berwawasan lingkungan yang mendukung nol emisi karbon. Adapun, proyek yang didanai seperti energi terbarukan, transportasi hijau, hingga proyek pembangunan hijau.
Sementara itu, OCBC menyalurkan sebesar Rp3,25 triliun melalui program #TAYTB Women Warriors. Pembiayaan itu meningkat sebesar 7 persen dari tahun sebelumnya dengan jumlah wirausaha perempuan sebanyak 1.327 pengusaha, meningkat sebesar 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut perseroan, penerapan aspek environmental, social, and governance (ESG) tidak terbatas pada pembiayaan hijau saja. Baru-baru ini, OCBC Space yang merupakan green and smart building di BSD, Tangerang, memperoleh sertifikasi Level 2 “Advanced” dari International Finance Corporation (IFC) dan Green Building Council (GBC) Indonesia.
“Dengan penerimaan sertifikat tersebut, kami telah menghemat emisi, karbon, energi, air, dan menggunakan listrik energi yang terkandung dalam material bangunan,” ucap Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja, Senin (19/3).
Perseroan telah menghemat emisi karbon sebanyak 1.600 dari aktivitas operasional atau setara dengan menanam 24.000 pohon dalam setahun. Penghematan tersebut mencakup penghematan energi sebesar 42 persen, penghematan air sebesar 82 persen, dan menggunakan 22 persen lebih sedikit energi yang terkandung dalam material bangunan.
Pada April 2023, OCBC menjadi bank pertama di Indonesia yang memanfaatkan PLN Green Energy dan memperoleh Sertifikat Energi Hijau atau Renewable Energy Certificate (REC). Melalui REC, PLN akan memastikan listrik yang dibeli bank akan bersumber dari pembangkit listrik berbahan bakarenergi terbarukan dan akan digunakan di cabang OCBC yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan, pada tahun lalu OCBC bekerja sama dengan komunitas lingkungan Mangrove Jakarta Community dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan melakukan penanaman 5.000 pohon mangrove di dua lokasi Ekowisata Mangrove PIK dan Pulau Tidung Kecil.
OCBC telah membukukan laba bersih sebesar Rp4,1 triliun untuk tahun buku 2023. OCBC telah membukukan laba bersih sebesar Rp4,1 triliun untuk tahun buku 2023.
Kinerja keuangan yang kuat ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya, menjadi sebesar Rp154,1 triliun. Menurut perseroan, kualitas kredit tertangani dengan baik di mana rasio NPL bruto turun menjadi 1,6 persen.
Hasilnya, Return On Equity (ROE) meningkat menjadi 12 persen pada akhir tahun 2023, dan total aset bank mencapai Rp 250 triliun. Menurut perseroan, likuiditas OCBC Indonesia juga berada dalam kondisi sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 206,2 persen, melebihi ketentuan regulator.
Sementara itu, total simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) meningkat 3 persen menjadi Rp181,8 triliun. Pertumbuhan DPK ini ditopang oleh CASA atau giro dan tabungan, dimana porsi CASA terhadap total DPK meningkat menjadi 55,8 persen.