Cak Imin Ajak Masyarakat Tobat Ekologis, Apa Maknanya?

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan kiamat semakin dekat dan berbagai bencana lingkungan sudah terjadi. Oleh karena itu Cak Imin mengatakan masyarakat harus tobat ekologis.
Cak Imin mengutip pernyataan Paus Fransiskus tersebut dalam debat cawapres yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada Minggu (21/1/2024) malam.
Apa sebenarnya makna dari tobat ekologis?
Frasa tersebut muncul dalam ensiklik yang diterbitkan Paus Fransiskus pada 2015, yakni Ensiklik Laudato Si’.
Ensiklik adalah surat edaran Paus untuk gereja yang berisi masalah penting, tetapi bukan ajaran definitif dari gereja shg dapat diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman.
Tobat ekologis menurut Ensiklik Laudato Si’, yang diterbitkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015, mencakup pemahaman bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral untuk merawat dan menjaga lingkungan alam. Ensiklik ini secara khusus membahas isu-isu lingkungan dan keberlanjutan, serta menyatakan keprihatinan terhadap dampak negatif aktivitas manusia terhadap ekosistem bumi.
Dalam konteks Laudato Si’, tobat ekologis melibatkan kesadaran akan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan penyesalan atas peran manusia dalam kerusakan tersebut. Paus Fransiskus menekankan bahwa perlunya perubahan sikap dan perilaku menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Beberapa poin kunci dalam Ensiklik Laudato Si’ yang terkait dengan tobat ekologis meliputi perlunya kesadaran akan kerusakan lingkungan dan pengakuan bahwa tindakan manusia telah menyebabkan dampak negatif terhadap ekosistem. Lalu mengenali hubungan erat antara masalah lingkungan dan masalah sosial serta keadilan, dan menyadari bahwa orang-orang miskin sering kali menjadi korban utama dari kerusakan lingkungan. Ajakan untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sederhana dan berkelanjutan. Serta mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan, baik secara individu maupun kolektif, dan mendukung tindakan konkret untuk mengurangi dampak negatif pada bumi.
Dengan kata lain, tobat ekologis dalam konteks Laudato Si’ mencakup perubahan sikap, penyesalan, dan tindakan konkret untuk melibatkan diri dalam pelestarian alam dan menjaga keberlanjutan bumi.