BNPB: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal dan Berdurasi Panjang

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan musim hujan 2025/2026 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi datang lebih awal dibandingkan biasanya dan berlangsung lebih panjang.
Dilansir dari laman BNPB pada Jumat (3/10), prediksi El Niño-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan kecenderungan ENSO Netral sepanjang tahun 2025. Meski demikian, sebagian kecil model iklim global memperkirakan potensi terjadinya La Niña lemah di akhir tahun, yang dapat meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah. Sementara itu, Indian Ocean Dipole saat ini berada pada fase negatif dan diperkirakan bertahan hingga November 2025.

Sebanyak 333 Zona Musim (ZOM) atau 47,6% wilayah Indonesia diprediksi mulai mengalami musim hujan pada September hingga November 2025. Sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan bahkan telah memasuki musim hujan sebelum September. Selanjutnya, hujan akan meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur.
Secara keseluruhan, musim hujan 2025/2026 diperkirakan maju lebih awal di 294 ZOM (42,1%). Akumulasi curah hujan diprediksi berada pada kategori normal, tidak lebih basah maupun lebih kering dibandingkan kondisi biasanya.
Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada November–Desember 2025 di wilayah barat Indonesia, serta Januari–Februari 2026 di bagian selatan dan timur. Puncaknya diprediksi sama atau lebih cepat dari biasanya.
BNPB juga mencatat bahwa durasi musim hujan tahun ini berpotensi lebih panjang dibandingkan dengan periode normal.
Baca Juga: