Tok, Pemerintah Resmikan Danantara

Jakarta, sustainlifetoday.com – Pemerintah resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai sovereign wealth fund (SWF) terbaru Indonesia. Peluncuran ini diumumkan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dalam sebuah acara yang menandai langkah besar bagi Indonesia dalam memperkuat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Danantara akan berfokus pada investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT), manufaktur canggih, industri hilir, serta produksi pangan. Dengan aset dalam pengelolaan (AUM) yang diproyeksikan mencapai lebih dari 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14.000 triliun, SWF ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.
“Dana yang sebelumnya terhambat inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran, kini dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola Danantara Indonesia, diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional sebagai bagian dari industrialisasi dan hilirisasi,” ujar Prabowo konfrensi pers peluncuran Danantara, dipantau melalui Youtube Resmi Sekretariat Negara Senin (24/02).
Dalam tahap awal, Danantara akan memiliki pendanaan sebesar 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 320 triliun. Dana ini akan digunakan untuk mendukung berbagai proyek strategis yang mendukung transisi energi, penguatan industri hilir, dan ketahanan pangan nasional.
Regulasi dan Keterlibatan BUMN
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa peluncuran Danantara telah dipersiapkan sejak awal 2025. Regulasi mengenai Danantara juga telah mendapatkan kepastian hukum setelah DPR menyetujui perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang memberikan dasar hukum bagi SWF ini.
Pada tahap awal, Danantara akan mengelola aset senilai Rp 9.085 triliun yang bersumber dari Indonesia Investment Authority (INA) serta tujuh BUMN strategis, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, dan Mineral Industri Indonesia (MIND ID). Dengan dukungan berbagai perusahaan pelat merah ini, Danantara diharapkan dapat mengakselerasi investasi dan pembangunan di berbagai sektor.
Selain fokus pada investasi di sektor energi dan industri, Danantara juga akan terlibat dalam pelaksanaan program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Pandu Sjahrir, perwakilan Danantara, mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong minat investasi dalam proyek ini.
“Dari sisi kami, ada dua hal utama yang dilakukan, yaitu book building untuk menarik minat investor dan juga peningkatan likuiditas guna mempercepat realisasi program ini,” ujar Pandu usai menghadiri rapat pembiayaan perumahan di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, pada Selasa (11/2).
Proses book building ini bertujuan untuk mengumpulkan minat dan masukan dari pelaku pasar guna meningkatkan ketertarikan terhadap program pembangunan perumahan nasional. Dengan adanya keterlibatan Danantara, diharapkan investasi di sektor perumahan dapat lebih berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang luas.
Peluncuran Danantara menandai era baru bagi pengelolaan investasi negara. Dengan fokus pada sektor strategis dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, SWF ini diharapkan dapat menjadi instrumen penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencapai target pertumbuhan sebesar 8%.