Pemerintah Dorong Penggunaan Energi Nuklir demi Pengurangan Emisi Karbon

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Pemerintah tengah mengupayakan diversifikasi sumber energi dan pengurangan emisi karbon. Salah satu alternatif yang dipertimbangkan adalah penggunaan energi nuklir sebagai sumber listrik yang lebih bersih dan tetap dapat andal.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu menyatakan bahwa Indonesia, dengan kekayaan sumber daya energinya, memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi di tingkat global.
Menurutnya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia akan menjadi bagian penting dari strategi energi nasional, termasuk dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). Jisman juga mengingatkan tantangan utama dalam pengembangan teknologi nuklir adalah persepsi dan penerimaan publik terhadap energi nuklir.
Edukasi dan sosialisasi yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk mengubah pandangan masyarakat dan membangun kepercayaan terhadap keamanan dan manfaat teknologi ini.
“Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang keuntungan dan keselamatan penggunaan energi nuklir, serta langkah-langkah mitigasi risiko yang telah diterapkan,” ujar Jisman dalam Workshop Aspek Keselamatan, Kelistrikan, dan Keekonomian dari Teknologi ThorCon 500 MW, Kamis (1/8).
Koordinasi yang kuat antar berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, industri, dan lembaga penelitian, sangat penting untuk menjamin keberhasilan program ini. Kerja sama lintas sektor harus diperkuat untuk mengatasi berbagai hambatan dan memastikan semua pihak bergerak ke arah yang sama.
Pakar Energi dari Universitas Gajah Mada, Tumiran, mengungkapkan bahwa memanfaatkan energi nuklir untuk pembangkit listrik merupakan langkah yang baik dalam mendukung upaya Pemerintah mengurangi penggunaan energi fosil.
“Nuklir adalah salah satu opsi yang dapat dipilih Pemerintah untuk sistem listrik di Indonesia di masa depan,” kata Tumiran.
Menurut Direktur Operasi PT Thorcon Power Indonesia, Bob S. Effendi, selain berasal dari energi baru terbarukan (EBT), penggunaan sumber energi nuklir di masa mendatang akan lebih kompetitif dari segi biaya dibandingkan dengan harga batu bara.
“Penggunaan energi nuklir nantinya akan lebih kompetitif dengan harga batubara,” jelas Bob.