Menuju Target Iklim, Raja Juli Antoni Fokus pada Pengurangan Emisi Sektor Kehutanan

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Resmi dilantik menjadi Menteri Kehutanan (Menhut) dalam Kabinet Merah Putih, Raja Juli Antoni menghadapi berbagai isu, termasuk pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan, akses pengelolaan hutan, dan penurunan emisi sektor kehutanan.
Raja Juli Antoni menggantikan Siti Nurbaya, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk menangani urusan kehutanan setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dipisahkan menjadi Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Sebelumnya, Raja Juli Antoni menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang sejak 15 Juni 2022 serta Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara sejak 3 Juni 2024. Dalam perannya di sektor kehutanan, ia menghadapi isu-isu seperti kebakaran hutan, deforestasi, konflik tenurial, pembalakan liar, pengelolaan lahan gambut, serta masalah masyarakat adat dan pemanfaatan hutan.
Ia perlu mengawasi pelaksanaan kebijakan kehutanan untuk mencapai target pengurangan emisi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (FOLU). Indonesia menargetkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor kehutanan untuk mencapai angka yang lebih tinggi daripada serapan pada tahun 2030, yaitu FOLU Net Sink 2030.
Pencapaian tersebut bertujuan untuk memenuhi target iklim yang tercantum dalam dokumen iklim Indonesia, yaitu Nationally Determined Contribution (NDC). Selain itu, Indonesia juga akan menerbitkan dokumen NDC kedua menjelang Konferensi Iklim PBB ke-29 (COP29) yang akan diadakan di Azerbaijan pada November 2024.
Untuk mencapai indikator pembangunan sektor kehutanan yang lebih baik, diperlukan langkah-langkah seperti penurunan emisi GRK sektor kehutanan, pengurangan laju deforestasi, pemanfaatan hasil hutan kayu melalui skema multi usaha, dan distribusi izin pemanfaatan hutan kepada masyarakat melalui perhutanan sosial, bukan hanya korporasi.
Dengan demikian maka akan terwujud pengelolaan sektor kehutanan yang dapat mewujudkan keseimbangan dan berkeadilan.