Menhut Raja Juli: Pemanfaatan Sampah Jadi Jalan Nyata Selamatkan Hutan

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan bahwa pemanfaatan sampah untuk pembangunan fasilitas umum merupakan langkah nyata pembangunan ramah lingkungan sekaligus upaya menyelamatkan hutan.
“Mengubah masalah sampah menjadi berkah, dan mengubah niat membangun menjadi aksi nyata menyelamatkan hutan,” ujar Menhut Raja Antoni dalam keterangannya di Jakarta, Senin (15/9).
Salah satu contoh nyata adalah Masjid Kembar Ar-Rahman dan Ar-Rahim di Peacesantren Welas Asih, Garut, Jawa Barat. Bangunan ini dibangun dengan memanfaatkan 12 ton limbah plastik, yang menurut perhitungan setara dengan menyelamatkan 8.000 pohon dari penebangan.
Raja Antoni menyampaikan kekagumannya terhadap inisiatif ramah lingkungan tersebut.
“Saya mendapat informasi bahwa masjid kembar ini akan dibangun menggunakan 12 ton sampah plastik. Angka ini sendiri sudah sangat mengagumkan, tapi, yang membuat saya sebagai Menteri Kehutanan tergerak adalah pemanfaatan 12 ton sampah plastik ini diperkirakan setara dengan menyelamatkan 8.000 batang pohon dari penebangan,” ujarnya.
Konsep ramah lingkungan juga tampak dari penggunaan material lain. Selain plastik, pembangunan masjid memanfaatkan 24 ton gabah padi serta bahan organik dan anorganik lainnya, menjadikannya model pembangunan berbasis ekonomi sirkular.
Raja Antoni berharap masjid kembar tersebut menjadi contoh inspiratif bagi proyek pembangunan rumah ibadah maupun fasilitas publik lainnya di Indonesia.
“Saya berharap, Masjid Kembar Ar-Rahman dan Ar-Rahim ini akan menjadi contoh, sebuah purwarupa yang menginspirasi pembangunan masjid-masjid lain, gereja, pura, wihara, dan bangunan publik lainnya di seluruh Indonesia untuk mengadopsi prinsip yang sama,” katanya.
Inisiatif ini menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang inovatif tidak hanya menyelesaikan persoalan lingkungan, tetapi juga berkontribusi langsung pada pelestarian hutan dan keberlanjutan ekosistem.