Waspada Black Mold di Rumah, Ancaman Kesehatan Saat Kemarau Basah

Jakarta, sustainlifetoday.com – Kemarau basah dan kelembapan tinggi memicu pertumbuhan jamur hitam (black mold) di sejumlah rumah warga. Black mold atau Stachybotrys chartarum sering muncul dalam bentuk bercak hitam di dinding, dan bisa berdampak serius terhadap kesehatan penghuni rumah jika tidak segera ditangani.
Jamur ini tumbuh secara alami pada bahan organik seperti kayu, kertas, dan produk katun. Di lingkungan rumah, ia biasanya ditemukan di area lembap yang minim ventilasi, termasuk ruang bawah tanah, tembok dekat kamar mandi, serta lokasi bekas banjir atau kebocoran air.
Menurut informasi yang dikutip dari WebMD, black mold berkembang cepat dalam kondisi dengan kelembapan di atas 70 persen, suhu antara 4–37 derajat Celsius, dan ketersediaan sumber makanan seperti drywall (panel gipsum). Spora jamur ini dapat menyebar lewat udara dan membawa mikotoksin, zat kimia beracun yang berdampak pada sistem pernapasan.
Baca Juga:
- BRI Catat Green Financing Rp89,9 Triliun di Triwulan I 2025, Terbesar di Indonesia
- Pendanaan Iklim Berbasis Hasil Dinilai Efektif Capai Target FOLU Net Sink 2030
- BRIN Temukan Katak Pohon Baru di Sulawesi
Beberapa gejala paparan black mold mencakup batuk, bersin, hidung berair atau tersumbat, iritasi kulit, hingga mata gatal. Pada individu dengan asma atau alergi, paparan dapat memicu kekambuhan berupa mengi, sesak napas, dan batuk berkepanjangan. Sementara pada mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah atau riwayat penyakit paru, jamur ini bisa menyebabkan mikosis atau infeksi paru serius. Gejalanya termasuk batuk berdarah, demam, nyeri otot dan sendi, hingga kelelahan ekstrem.
Meskipun jarang menyebabkan kematian, keberadaan black mold tetap harus diatasi. Beberapa metode alami yang dapat digunakan antara lain:
- Klorin: Campur 1 bagian klorin dengan 16 bagian air, gosok ke permukaan berjamur, biarkan 15 menit, lalu bilas.
- Hidrogen peroksida: Semprotkan ke permukaan, tunggu hingga muncul busa, gosok, lalu bilas.
- Cuka: Semprotkan cuka langsung ke jamur, diamkan 1 jam, gosok, bilas.
- Baking soda atau boraks: Campur dengan air hingga jadi pasta, oleskan, tunggu 30 menit, gosok dan bilas.
Penting untuk memastikan area yang dibersihkan benar-benar kering untuk mencegah jamur tumbuh kembali. Gunakan juga alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan saat membersihkan, terutama jika Anda memiliki sensitivitas terhadap jamur.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan tempat tinggal, SustainLife Today mengajak masyarakat untuk mengenali potensi bahaya dari black mold sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan berkelanjutan.