Sambil Bercanda, Cak Imin: NU Sudah Agak Lupa dengan Lingkungan

Jakarta, sustainlifetoday.com – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melontarkan sindiran kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang dinilainya mulai abai terhadap isu lingkungan.
Hal itu ia sampaikan saat membuka konferensi internasional bertajuk The Transformation of Pesantren, yang membahas arah baru lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Dalam pidatonya yang dikutip dari YouTube resmi DPP PKB pada Rabu (25/6), pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengangkat kisah kunjungan rekannya, Saifullah Maksum, ke sebuah SMK industri di Bekasi. Awalnya sekolah itu dinilai “sekuler banget” tanpa keterkaitan nilai-nilai keislaman. Namun setelah ditelusuri, sekolah tersebut justru menunjukkan komitmen yang kuat terhadap prinsip keberlanjutan dan lingkungan hidup.
“Ini sekolah lebih NU dari NU, karena pro lingkungan. NU sudah agak lupa dengan lingkungan,” kata Cak Imin sambil tertawa kecil.
“Jangan terlalu serius bahaya ini,” sambungnya disambut tawa hadirin.
Pernyataan tersebut merujuk pada pergeseran perhatian sebagian lembaga Islam terhadap isu-isu lingkungan yang dulu menjadi bagian dari nilai universal Islam, seperti menjaga alam sebagai bagian dari khalifah fil ardh.
Baca Juga:
- SustainLife Today Luncurkan Majalah Edisi Perdana Q1-2025
- Bali Masih Menjadi Destinasi Favorit Wisatawan Eropa
- Iran Serang Pangkalan Militer AS, Penerbangan Global Jadi Kacau
Sindiran ini muncul di tengah sorotan publik terhadap posisi NU dalam polemik tambang yang melibatkan wilayah Raja Ampat. Beberapa tokoh NU disebut-sebut mendukung kebijakan yang kontradiktif terhadap kelestarian alam. Bahkan muncul istilah kontroversial “Wahabi Lingkungan” yang dilontarkan oleh Ketua PBNU, Gus Ulil Abshar Abdalla.
Muhaimin menekankan pentingnya pesantren menjadi garda terdepan dalam menjawab tantangan zaman, termasuk isu lingkungan, industri, dan teknologi.
“Pesantren harus jadi solusi nilai Islam dan keindonesiaan yang relevan. Tidak ada waktu lagi kecuali percepatan,” tegasnya.
Ia juga menyatakan kesiapan PKB memfasilitasi koneksi lintas sektor antara pesantren, industri, dan pemerintah, baik di tingkat nasional maupun global.