Pupuk Kaltim Targetkan Penurunan Emisi Lewat Biomassa

Jakarta, sustainlifetoday.com — PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus mendorong upaya dekarbonisasi melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satunya adalah penggantian batu bara dengan biomassa (co-firing coal) sebagai bahan bakar pembangkit tenaga uap (boiler), yang ditargetkan mampu mengurangi emisi karbon sebesar 59 ribu ton CO₂ per tahun pada 2030.
Langkah ini merupakan bagian dari implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060.
“Dengan pengurangan 5 persen saja batu bara, kami bisa mengurangi hingga 59 ribu ton emisi CO₂ per tahunnya,” ujar Senior Vice President Pengembangan & Portofolio Bisnis Pupuk Kaltim, Propan Weber Suhardiyatno, dikutip Selasa (27/5).
Selain biomassa, Pupuk Kaltim juga tengah membangun pabrik soda ash berbasis ekonomi sirkular yang diproyeksikan dapat menyerap hingga 174 ribu ton CO₂ per tahun. Proyek ini diharapkan tidak hanya menekan emisi, tapi juga mengoptimalkan pemanfaatan karbon dalam proses produksi.
Baca Juga:
- Ecoplease Hadirkan Solusi Kemasan Tanpa Mikroplastik, Dorong Industri F&B Lebih Ramah Lingkungan
- Perubahan Iklim Bisa Mengubah Rasa Anggur di Masa Depan
- MPR Lirik Teknologi Nuklir Modular untuk Masa Depan Energi Bersih Indonesia
Upaya lainnya mencakup revamping pabrik ammonia Pupuk Kaltim 2 yang ditargetkan menurunkan emisi sebesar 110 ribu ton CO₂ pada 2030 serta meningkatkan efisiensi energi.
Pupuk Kaltim juga mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap untuk kebutuhan operasional dengan estimasi pengurangan emisi sebesar 900 ton CO₂. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik di lingkungan perusahaan diperkirakan mampu menurunkan emisi hingga 110 ton CO₂ di tahun yang sama.
Secara keseluruhan, perusahaan menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 32 persen pada 2030, sejalan dengan roadmap dekarbonisasi internal.
“Target penurunan emisi sebesar 32 persen akan dicapai melalui program strategis yang berfokus pada efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, serta penerapan ekonomi sirkular di lini produksi,” tambah Propan.
Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen Pupuk Kaltim untuk bertransformasi menuju industri petrokimia yang lebih rendah karbon, mendukung transisi energi bersih nasional, dan memperkuat ketahanan iklim di sektor industri pupuk.