Pertamina Dukung Inisiatif Pengurangan Gas Metana untuk Keberlanjutan Iklim Global

JAKARTA, sustainlifetoday.com – PT Pertamina (Persero) melakukan upaya strategis untuk mengurangi emisi dengan menekan gas buang metana di seluruh lini operasional perusahaan. Langkah ini merupakan bagian dari fokus keberlanjutan Pertamina dalam menangani perubahan iklim.
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Salyadi Dariah Saputra menyatakan bahwa Pertamina berkomitmen untuk menjadi perusahaan energi terkemuka yang dikenal atas kepeduliannya terhadap lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.
“Kami telah membuat langkah signifikan dalam pengelolaan emisi metana untuk selaras dengan tujuan keberlanjutan kami,” ujar Salyadi dalam sesi panel di Conference of the Parties (COP) 29, Kamis (14/11).
Upaya pengurangan gas metana itu dilakukan Pertamina melalui surat dukungan (endorsement letter) terhadap Zero Routine Flaring Initiative (ZRF).
Selain itu, Pertamina juga melakukan studi bersama dengan JOGMEC di lapangan Donggi Matindok dan JOB Tomori fokus pada kuantifikasi, pelaporan, serta pengurangan flaring secara tepat.
“Untuk mencapai hasil yang bermakna dan berkelanjutan, kami harus bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas global,” lanjut Salyadi.
Deputi Asisten Sekretaris Bidang Manufaktur di Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS), Heather Evans, menekankan pentingnya kolaborasi antar negara dengan komitmen AS dalam berbagi teknologi pengurangan emisi metana, serta mendorong teknologi ini menjadi praktik industri terbaik.
“Perusahaan-perusahaan AS menawarkan solusi inovatif untuk pemantauan emisi metana, dan kami siap mendukung mitra internasional dalam perjalanan pengurangan metana mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup, Yulia Suryanti juga menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target Nationally Determined Contributions (NDCs) yang ditingkatkan pada 2030, termasuk kebijakan harga karbon guna mendukung pengurangan emisi sebesar 21,89 persen.
“Kami menyeimbangkan ketahanan ekonomi, sosial, dan ekologi dalam jalur pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan,” jelas Yulia.
Pertamina menunjukan kekuatan kolaborasi melalui pemanfaatan teknologi inovatif dan komitmennya terhadap tujuan bersama sebagai upaya dalam mengurangi emisi metana dan melindungi iklim untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.