Kurangi Emisi Karbon, PLN Indonesia Power Inisiasi Pemanfaatan Green Ammonia di PLTU Labuan Banten

JAKARTA, sustainlifetoday.com – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berinovasi mengurangi emisi karbon di sektor ketenagalistrikan dengan memanfaatkan green ammonia sebagai bahan bakar alternatif di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan, Banten.
Green ammonia atau amonia hijau merupakan amonia yang dibuat dari bahan baku non-hidrokarbon dan energi non-hidrokarbon (energi hijau) yang 100 persen terbarukan dan bebas karbon.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan pemanfaatan green ammonia sebagai energi primer PLTU dapat mengurangi penggunaan batu bara, sehingga menekan emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran batu bara dalam memproduksi listrik.
Langkah ini merupakan upaya PLN IP, sebagai Subholding Generation Company terbesar di Asia Tenggara, untuk mempercepat transisi energi dan mendukung pemerintah dalam mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060.
“Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia dan sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060,” kata Edwin dalam keterangannya dikutip Selasa (27/8).
Edwin menambahkan, bahwa upaya percepatan transisi energi PLN Indonesia Power merupakan bukti keberhasilan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam mendorong kinerja BUMN. Pemanfaatan green ammonia di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Banten 2 Labuan akan menjadi contoh bagi pembangkit listrik lain di Indonesia.
“PLTU Banten 2 Labuan ini akan jadi pilot project untuk penggunaan green ammonia pada PLTU lainnya. Jika ini dilakukan, maka akan menurunkan emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan,” tuturnya.
PLN Indonesia Power bekerja sama dengan PT Pupuk Kujang dan IHI Corporation guna melakukan studi kelayakan untuk memanfaatkan green ammonia sebagai sumber energi utama. Ketiga pihak ini akan berkolaborasi untuk menilai aspek teknis dan ekonomi dari seluruh rantai nilai, mulai dari penyediaan green ammonia hingga penerapannya dalam proses pembakaran.
IHI akan fokus pada kajian teknis untuk demonstrasi pembakaran amonia, PLN IP akan menyediakan pembangkit listrik serta personel operasi, sementara Pupuk Kujang akan menangani produksi dan pasokan green ammonia.
“MoU ini merupakan langkah penting dalam upaya kami beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan. Green ammonia memiliki potensi besar untuk mengurangi jejak karbon kami dan mendukung masa depan energi yang lebih bersih di Indonesia,” kata Edwin.