Kemenperin Perkuat Sinergi Industri Menuju Ekonomi Hijau Berkelanjutan

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Dalam mewujudkan ekonomi hijau di masa mendatang, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus bersinergi dengan industri manufaktur dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Industri manufaktur masih menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga dibutuhkan kebijakan strategis dan kerja sama yang kuat untuk meningkatkan kinerja industri yang berdaya saing dan berkelanjutan.
“Peran pemerintah, dalam hal ini Kemenperin, tidak hanya menetapkan regulasi yang memacu transformasi menuju industri berkelanjutan, tetapi juga memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pelaku industri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (2/10).
Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) melalui unit pelayanan teknisnya, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang, mengadakan Business Gathering bertema “Sinergi BBSPJPPI dan Industri dalam Mendukung Operasi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan” di Semarang pada Rabu (2/10).
Kepala BSKJI, Andi Rizaldi, dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi dan layanan aplikatif dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) BSKJI untuk mengurangi dampak negatif industri terhadap lingkungan dan memastikan kepatuhan regulasi, sehingga menciptakan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Andi mengungkapkan bahwa Kemenperin telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengendalikan dampak lingkungan di sektor industri, mencakup pemantauan lingkungan, penguatan industri hijau, dan pertukaran data secara sinergis.
“Kemenperin berkomitmen mendorong inovasi teknologi dan layanan jasa teknis guna membangun industri yang mandiri, adil, dan berkelanjutan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Andi.
Kepala BBSPJPPI Semarang, Sidik Herman, menegaskan bahwa BBSPJPPI berkomitmen untuk memberikan layanan yang inovatif dan profesional, dengan fokus pada kolaborasi dengan industri demi menciptakan sektor yang lebih ramah lingkungan.
Sidik juga memperkenalkan audit Continuous Emission Monitoring System (CEMS), yang membantu industri mematuhi regulasi pemantauan emisi melalui kegiatan seperti Relative Accuracy Test Audit (RATA), Cylinder Gas Audit (CGA), dan Response Correlation Audit (RCA).
Layanan audit CEMS ini dirancang untuk melayani industri di seluruh Indonesia, terutama pada sepuluh sektor yang wajib melakukan pemantauan emisi berkelanjutan. Sektor-sektor tersebut termasuk industri rayon, pulp dan kertas, semen, besi dan baja, serta pembangkit listrik termal.
Dalam Business Gathering tersebut, BBSPJPPI juga mengenalkan alat uji RATA yang dilengkapi teknologi canggih dan mampu mengukur hingga dua belas komponen gas inframerah dan oksigen secara real-time, serta dapat diakses dari jarak jauh.
Selain itu, BBSPJPPI memberikan BBSPJPPI Awards 2024 kepada enam pelanggan dan satu mitra atas loyalitas mereka. Ada juga penandatanganan kerjasama dengan PT Indonesia Power Semarang untuk pelaksanaan uji RATA, serta beberapa nota kesepahaman dengan mitra lainnya terkait layanan industri yang ramah lingkungan.
BBSPJPPI memberikan BBSPJPPI Awards 2024 kepada enam pelanggan dan satu mitra atas loyalitas mereka, serta menandatangani kerjasama dengan PT Indonesia Power Semarang untuk uji RATA dan sejumlah nota kesepahaman dengan mitra terkait layanan industri ramah lingkungan.
“Kami berterima kasih kepada para pelanggan atas dukungan dan kolaborasinya. Kami akan terus berupaya memberikan layanan inovatif, profesional, dan berkelanjutan,” tutup Sidik.