Toyota Pangkas Produksi EV, Bukti Sulitnya Wujudkan NZE Global?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Toyota, salah satu raksasa otomotif asal Jepang, dikabarkan akan memangkas target produksi kendaraan listrik (EV) sebanyak 33 persen pada tahun 2026. Langkah ini diambil sebagai respons atas tantangan pasar EV global yang saat ini tengah mengalami perlambatan.
Dilansir dari Carscoops, Senin (9/9), Toyota mulai mempertimbangkan keputusan ini setelah menerima kritik terkait ketergantungannya pada model hybrid, yang dinilai menghambat inovasi dalam produksi EV murni.
Media Jepang, Nikkei, juga melaporkan bahwa Toyota kini ragu dengan kondisi pasar, yang memicu perlambatan produksi kendaraan listriknya secara signifikan.
Toyota berencana untuk memproduksi satu juta EV pada 2026, turun 33 persen dari target sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut masih menunjukkan peningkatan besar dari penjualan sekitar 100.000 unit EV pada tahun lalu.
Namun, perlambatan ini mencerminkan betapa sulitnya mencapai target ambisius Net Zero Emission (NZE), yang semakin terlihat penuh tantangan.
Selain Toyota, beberapa pabrikan global lainnya juga mengambil langkah serupa. Volvo, misalnya, memilih untuk tetap memproduksi kendaraan hybrid ketimbang sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik pada 2030.
Sementara itu, Ford memutuskan untuk menghentikan produksi model EV crossover tiga baris dan menunda peluncuran penerus F-150 Lightning hingga 2027. General Motors (GM) juga menunda rencana memperkenalkan kendaraan listrik Buick di Amerika Serikat.
Langkah Toyota ini seolah menjadi sinyal bahwa transisi menuju energi bersih dan upaya mencapai NZE mungkin lebih lambat dari yang diharapkan. Ketidakpastian pasar, perkembangan teknologi, serta tantangan infrastruktur menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi langkah besar industri otomotif dalam merealisasikan dunia dengan emisi nol pada 2060.