PLN Manfaatkan 13 Ribu Ton Limbah PLTU Untuk Infrastruktur di Papua

JAKARTA, sustainlifetoday.com – PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) memanfaatkan sisa (limbah) produksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp sebanyak 13 ribu ton yang digunakan sebagai material campuran untuk infrastruktur.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono mengatakan 13 ribu ton itu merupakan sisa produksi PLTU atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sejak 2023 hingga Mei 2024.
“FABA yang dimanfaatkan untuk bahan baku bangunan kemudian diolah menjadi bahan baku campuran tersebut telah dinyatakan lulus uji analisa serta dinyatakan layak untuk digunakan,” ujar Budiono, di Papua, Minggu (30/6).
Budiono menjelaskan, limbah FABA digunakan untuk stabilisasi lahan dan roadbase (landasan jalan) di berbagai lokasi seperti Papua Madani Boarding School Jayapura, Gereja GKI Kanaan Koya Barat, Gereja GKI Polimak, Masyarakat Kampung Koya Tengah RW 02, DenBekang Kodam XVII Jayapura, serta beberapa tempat lainnya.
“Sementara itu Pusat Studi Universitas Cenderawasih, UMKM Gemilang Koya Barat, Gereja GBI Koya Barat juga memanfaatkan FABA yang telah diolah menjadi paving block atau batako untuk beberapa infrastruktur bangunan lainnya,” lanjut Budiono.
Saat ini, masyarakat di Jayapura telah mulai menyadari manfaat FABA dan menggunakannya sebagai bahan campuran dalam berbagai proyek infrastruktur. Ini menunjukkan bahwa PLN berkomitmen untuk mengolah limbah dari operasional pembangkit listrik dan memberikan nilai ekonomi pada limbah tersebut.
“Kami akan bekerja sama dengan semua pihak guna membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai tinggi.” Katanya
Hal ini sejalan dengan upaya PLN menjalankan komitmen perusahaan terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Ketua Pusat Studi Teknik Sipil Universitas Cenderawasih, Petrus Bahtiar, menyatakan bahwa mereka telah menggunakan sekitar 5.000 paving block untuk membangun fasilitas jalan umum di Perumahan Puri Waena Lestari, Waena, Kota Jayapura. Ini adalah wujud pengabdian civitas akademika Universitas Cenderawasih kepada masyarakat.
“Setelah dilakukan penelitian serta uji tekan, kualitas paving block berbahan dasar FABA jauh lebih ringan dan murah jika dibandingkan dengan batu bata pada umumnya,” ujar Petrus.