Penjualan EV Meroket, Pemerintah Perluas Insentif Pajak untuk Mobil Hybrid

Jakarta, sustainlifetoday.com – Kementerian Keuangan akan melanjutkan insentif pajak untuk kendaraan listrik hingga akhir 2025. Insentif tersebut diperluas mencakup kendaraan hybrid dengan penanggungan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3%.
Saat ini, insentif pajak yang berlaku bagi kendaraan listrik mencakup pembebasan bea masuk berupa Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan PPnBM Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan ada tiga produsen kendaraan listrik yang akan menerima perluasan insentif ini, yaitu BYD, Citroen, dan Aion. Ketiga produsen tersebut telah menyatakan komitmen investasi berupa pembangunan fasilitas produksi di dalam negeri.
“Kelanjutan insentif ini memberikan sinyal kepada investor bahwa sebetulnya regulasi yang ada di Indonesia cukup kompetitif, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan insentif dan stimulus,” ujar Agus di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (16/12).
BACA JUGA: Survei: 92% Pemilik Mobil Listrik Tak Akan Kembali ke Kendaraan Bensin
Agus mendorong produsen mobil hybrid untuk segera mendaftarkan produk mereka ke pemerintah agar dapat memanfaatkan insentif tersebut. Menurutnya, kebijakan ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Perindustrian No. 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil hybrid pada Januari-Oktober 2024 mencapai 47.955 unit, naik 20,15% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 39.911 unit. Sementara itu, penjualan kendaraan listrik (EV) melonjak 168,85%, mencapai 31.994 unit dari 11.900 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan penjualan EV tahun ini didorong oleh masuknya BYD ke pasar Indonesia. Gaikindo melaporkan penjualan EV BYD pada Juli-Oktober 2024 mencapai 6.980 unit, melampaui Hyundai yang hanya mencatatkan 978 unit sepanjang Januari-Oktober 2024. Tahun lalu, Hyundai masih menempati posisi atas penjualan EV dengan model Ioniq 5 Signature Extended sebagai produk unggulan.
Model BYD M6 menjadi kendaraan listrik terlaris bulan lalu dengan penjualan mencapai 1.886 unit, mengungguli Wuling Air EV yang mencatatkan 831 unit.
Selain itu, PT PLN mencatat telah memasok listrik di 13.720 stasiun pengisian kendaraan listrik hingga semester pertama tahun ini. Angka tersebut terdiri dari 1.582 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan 9.956 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
PLN juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah SPKLU yang beroperasi, yakni meningkat 157% menjadi 1.131 lokasi dibandingkan semester I 2023 yang hanya 616 lokasi. Konsumsi listrik di stasiun pengisian turut meningkat 229% menjadi 2.438,8 megawatt hour (MWh) pada semester I 2024 dari sebelumnya 741,8 MWh pada periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: Dukung Kendaraan Listrik, PLN Optimistis Bangun 3.000 SPKLU di Akhir 2024