Gelar WISCA 2025, WSO Indonesia Apresiasi Perusahaan dengan Aspek K3 Terbaik

Jakarta, sustainlifetoday.com — Di tengah meningkatnya angka kecelakaan kerja di Indonesia, ajang WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025 hadir sebagai pengingat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bukan sekadar prosedur, melainkan sebuah budaya yang harus dibangun secara menyeluruh.
Tahun ini, World Safety Organization (WSO) Indonesia memberikan penghargaan kepada 29 perusahaan yang dinilai berhasil menanamkan budaya K3 dalam operasionalnya.
“WISCA bukan perlombaan, tetapi bentuk apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan aspek K3 dengan baik dan telah menjadikannya sebagai budaya di perusahaan,” ujar Chairman WSO Indonesia, Soehatman Ramli, dalam acara penganugerahan yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (2/5).
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2020, WISCA menjadi simbol dari komitmen jangka panjang terhadap perlindungan tenaga kerja di tanah air.
Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah mencapai berbagai tingkat kematangan budaya K3. Tahun ini, sembilan perusahaan berhasil meraih kategori Platinum, menunjukkan tingkat budaya K3 yang generatif, sementara 19 perusahaan lainnya masuk dalam kategori Gold (proaktif), dan satu perusahaan menerima penghargaan Silver (kalkulatif).
Soehatman menyebutkan bahwa peningkatan jumlah penerima Platinum dibanding tahun sebelumnya adalah sinyal positif.
“Tahun ini ada sembilan perusahaan yang meraih penghargaan Platinum. Tahun sebelumnya hanya tujuh. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut terus meningkatkan kematangan budaya K3 di lingkungan mereka,” jelasnya.

Soehatman menyebut kematangan budaya K3 bukanlah istilah kosong. Ia mengacu pada tingkat kedewasaan suatu organisasi dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keselamatan kerja ke dalam seluruh aspek kegiatan dan pengambilan keputusan.
Menurut Soehatman, semakin tinggi kematangan budaya K3 di sebuah perusahaan, maka akan semakin rendah risiko kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja.
“Semakin tinggi tingkat kematangan budaya yang dicapai, semakin bagus tingkat penerapan K3 di perusahaan. Kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja juga menjadi sangat rendah,” tegasnya.
Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Data dari BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2022 tercatat 297.725 kasus, melonjak menjadi 370.747 kasus pada 2023, dan menembus angka 462.000 pada 2024. Rata-rata, delapan pekerja meninggal setiap harinya akibat kecelakaan kerja. Situasi ini menuntut pendekatan yang lebih holistik, termasuk keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan dalam membangun budaya K3.
Pada gelaran WISCA tahun ini, WSO Indonesia juga memberikan penghargaan kepada individu dan institusi yang dinilai memiliki kontribusi besar terhadap penguatan budaya keselamatan kerja di Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierli, menjadi salah satu penerima WSO Concerned Citizen Award atas dedikasinya dalam isu K3.
“Penghargaan ini kami berikan karena Prof. Yassierli telah menunjukkan dedikasi tinggi bagi kemajuan K3 di Indonesia, baik sebagai pejabat publik maupun akademisi,” kata Soehatman.
Sebagai pakar ergonomi dari ITB, Yassierli dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam pengembangan prinsip-prinsip keselamatan kerja berbasis ilmiah.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Dr. Mirza Mahendra atas kontribusinya di sektor keselamatan migas. WSO Concerned CEO – Top Leadership Award juga disematkan kepada tujuh pemimpin perusahaan yang dinilai berhasil memimpin transformasi budaya K3 di perusahaannya masing-masing, mulai dari sektor pertambangan hingga transportasi.
Para profesional dan akademisi, seperti Dr. Adithya Sudirano dari ITS, serta R. Amiroel Pribadi Maduretno dan Dr. Ir. Hanifa Handayani dari ITPB, turut mendapat apresiasi atas kiprah mereka di bidang ini.
Keterlibatan sektor organisasi dan pendidikan juga tidak luput dari perhatian. Serikat Pekerja Pertamina RU III-FSPPB, PT Prima Armada Raya, serta PT Phitagoras Training & Consulting menerima penghargaan untuk kontribusi mereka dalam mengarusutamakan budaya keselamatan.
Melalui WISCA, WSO Indonesia ingin menyampaikan pesan bahwa keselamatan kerja adalah investasi jangka panjang, bukan biaya. Di tengah realitas tingginya risiko kecelakaan kerja, membangun budaya K3 bukan lagi pilihan, tetapi keharusan.