Menteri LH Soroti Limbah dari Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meninjau dapur Sentra Penyediaan Pangan Gratis (SPPG) di SMKN 1 Batu Aji, Batam, Senin (22/9). Dari catatan, dapur SPPG tersebut memproduksi lebih dari 3.000 paket makanan setiap harinya. Produksi dalam jumlah besar ini tentu berpotensi menghasilkan sisa makanan serta limbah kemasan yang signifikan.
Hanif menekankan bahwa pengelolaan limbah tidak boleh diabaikan agar program makan bergizi gratis (MBG) tidak menimbulkan masalah baru terhadap lingkungan.
“Produksi ribuan paket makanan setiap hari berarti ada sisa dan limbah yang harus ditangani dengan baik. Ini tidak boleh dianggap sepele, karena berlangsung terus-menerus. Nantinya, kami akan memberikan panduan khusus kepada pihak sekolah dan pengelola SPPG untuk pengelolaan sampah yang lebih efektif,” kata Hanif Faisol.
Selain mengingatkan soal pengelolaan sampah, Hanif juga mengapresiasi kualitas makanan yang disajikan. Ia menyebut program MBG berjalan baik di Batam, dengan cakupan lebih dari 50 persen sekolah yang sudah menerima manfaat.
Baca Juga:
- CESGS Luncurkan Wealth Creation Performance, Tolok Ukur Baru Kinerja Pemimpin Korporasi
- KLH Tindak Pelanggaran Lingkungan, Sanksi Rp175,7 Miliar Disetor ke Negara
- KLH: Pagar Laut Cilincing Sudah Kantongi Persetujuan Lingkungan
Kunjungan tersebut menjadi momentum evaluasi menyeluruh, tidak hanya pada pelaksanaan program MBG, tetapi juga pada tata kelola limbah yang dihasilkan.
Hanif menegaskan bahwa Presiden memberi mandat agar seluruh kementerian dan pemerintah daerah mendukung penuh program makan bergizi gratis bagi pelajar di seluruh Indonesia.
“Ini adalah upaya penting untuk pertumbuhan bangsa kita. Dari segi makanan sudah bagus, tetapi penanganan sampahnya masih perlu ditingkatkan,” pungkasnya.