Toyota Sebut Era Mobil Listrik Bisa Hilangkan Jutaan Pekerjaan, Apa Sebabnya?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Chairman Toyota sekaligus anggota keluarga pendiri perusahaan, Akio Toyoda, memberikan pandangan yang perlu diperhatikan terkait dampak era kendaraan listrik terhadap industri otomotif.
Mantan CEO Toyota tersebut memperingatkan bahwa banyak orang akan kehilangan pekerjaan ketika dunia beralih ke mobil listrik.
“Ada 5,5 juta orang yang terlibat dalam industri otomotif di Jepang. Di antara mereka ada yang sudah lama bekerja di bidang mesin,” ujar Toyoda dilansir dari Reuters, Selasa (15/10).
“Jika kendaraan listrik hanya menjadi satu-satunya pilihan, termasuk untuk pemasok kami, pekerjaan orang-orang itu akan hilang,” tambahnya.
Saat ini, Toyota merupakan produsen mobil dengan penjualan terbesar di dunia. Sikap hati-hati mereka dalam menghadapi transisi ke kendaraan listrik berbeda dengan produsen lain yang lebih agresif.
Toyota memilih mempertahankan pendekatan strategis yang mencakup berbagai teknologi, seperti kendaraan listrik, hybrid, dan sel bahan bakar hidrogen.
Meski penjualan kendaraan listrik (EV) global mengalami perlambatan, produk hybrid Toyota terus mengalami peningkatan, termasuk di pasar utamanya, Amerika Serikat.
Tren yang sama terlihat di Indonesia, di mana penjualan mobil hybrid jauh lebih populer dibandingkan mobil listrik meskipun mobil listrik telah mendapatkan insentif fiskal dan nonfiskal dari pemerintah.
Toyoda menegaskan bahwa Toyota akan mempertahankan strategi “multi pathway” menuju emisi nol karbon, yang mencakup berbagai jenis teknologi seperti kendaraan listrik, hybrid, kendaraan berbahan bakar hidrogen, serta pengembangan teknologi powertrain lainnya.