Dukung Target NZE pada 2060, Bank Mandiri Hentikan Pendanaan Perusahaan Tanpa Rencana Dekarbonisasi

JAKARTA, sustainlifetoday.com – PT Bank Mandiri (Persero) menyatakan secara bertahap akan menghentikan pendanaan bagi perusahaan yang tidak memiliki roadtrip transisi energi dan dekarbonisasi. Hal ini disampaikan Senior Vice President Environmental, Social, & Governance Group Bank Mandiri, Citra Amelya Pane.
“Ya (tidak dibiayai), jika mereka tidak memiliki jalur yang tepat atau rencana strategis dekarbonisasi atau transisi untuk mendukung Indonesia, maka tidak akan ada perusahaan sama sekali,” ujar Citra,pada Kamis (18/7).
Bank Mandiri tidak akan segera meninggalkan nasabah yang masih menghasilkan emisi karbon. Sebagai gantinya, Bank Mandiri akan mengajak nasabah untuk bersama-sama mengurangi emisi yang dihasilkan, sesuai dengan target pemerintah pada tahun 2060.
Citra menjelaskan, pendekatan mereka bukan dengan langsung menghentikan pemberian kredit hingga nol, melainkan klien mereka di masa depan akan menjadi perusahaan yang memiliki rencana transisi energi yang sesuai dengan kebijakan Indonesia.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, menyatakan PT Bank Mandiri (Persero) berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan net zero emission pada 2060 atau lebih awal. Perusahaan BUMN ini juga menargetkan untuk mencapai emisi nol bersih dalam operasionalnya pada tahun 2030.
Alexandra mengatakan, perseroan berusaha mencapai target tersebut dengan membentuk divisi Environmental, Social, and Governance (ESG) pada tahun 2022. Divisi ini, yang dipimpin oleh Alexandra, berperan sebagai control tower untuk memastikan penerapan aspek ESG dalam bisnis dan operasional.
“Kami harapkan ini akan membangun persepsi yang berbeda, khususnya di mata investor, bahwa artinya implementasi ESG di Bank Mandiri itu tidak main-main, kita bener-bener disupervisi langsung dari Wadirut,” ujar Alexandra saat ditemui di kawasan Senayan, Kamis (18/7).
Bank Mandiri juga melibatkan nasabah dalam penerapan ESG. Ini terlihat dari pembentukan ESG desk dalam divisi Corporate Banking. Corporate Banking memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pusat layanan klien yang menyediakan solusi keuangan berkelanjutan yang inovatif, termasuk pinjaman hijau/sosial, pinjaman terkait keberlanjutan (SLL), corporate-in-transition financing, dan ESG advisory.
Selain itu, pusat client center juga berfungsi sebagai Incubator for Expertise untuk membangun keahlian, dengan menciptakan dasar yang kokoh terutama bagi para Relationship Manager agar dapat berinteraksi dengan klien secara efektif.