Bisnis yang Bertahan adalah Bisnis Berkelanjutan, Bagaimana Memulainya?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Dunia usaha tengah menghadapi titik balik yang krusial. Krisis iklim semakin nyata, regulasi semakin ketat, dan ekspektasi publik terhadap tanggung jawab sosial perusahaan kian tinggi. Jika dulu keberhasilan bisnis hanya diukur dari laba, kini ukuran itu berubah. Keberlanjutan menjadi faktor utama yang menentukan apakah sebuah perusahaan bisa bertahan dalam jangka panjang atau justru tertinggal.
Konsep keberlanjutan dalam bisnis kini lebih dikenal dengan Environmental, Social, and Governance (ESG), yaitu prinsip yang menilai sejauh mana perusahaan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, dampak sosial, dan tanggung jawab terhadap lingkungan. ESG bukan sekadar jargon, tetapi telah menjadi standar global yang memengaruhi cara investor, konsumen, dan bahkan regulator menilai perusahaan.
Laporan dari McKinsey & Company menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan ESG dengan baik memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap krisis ekonomi dan cenderung lebih dipercaya oleh investor.
Sementara itu, studi dari Harvard Business Review menemukan bahwa perusahaan dengan strategi keberlanjutan yang matang memiliki tingkat retensi pelanggan lebih tinggi dan lebih menarik bagi talenta muda yang mencari tempat kerja yang memiliki nilai lebih dari sekadar keuntungan.
Namun, bagi banyak perusahaan, perjalanan menuju keberlanjutan tidak selalu mudah. Ada tantangan besar dalam memahami bagaimana ESG dapat diintegrasikan ke dalam bisnis, terutama bagi industri yang masih terbiasa dengan pendekatan bisnis konvensional.
Bisnis Mulai Bergerak, Tapi Apakah Sudah Cukup?
Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya ESG mulai meningkat. Beberapa perusahaan besar telah merilis laporan keberlanjutan, menanamkan praktik bisnis yang lebih hijau, dan memperkuat tata kelola perusahaan mereka. Namun, masih ada kesenjangan yang besar antara kesadaran dan implementasi.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman yang komprehensif tentang ESG di kalangan pelaku bisnis. Banyak perusahaan yang masih melihat keberlanjutan sebagai beban tambahan daripada peluang untuk tumbuh lebih sehat dan kompetitif. Padahal, jika diterapkan dengan strategi yang tepat, ESG dapat membawa manfaat konkret seperti efisiensi operasional, pengurangan risiko, hingga loyalitas pelanggan yang lebih kuat.
Demi menjawab tantangan ini, berbagai pihak mulai berperan dalam mendukung transformasi keberlanjutan di Indonesia. Universitas dan lembaga pendidikan, misalnya, mulai mengajarkan prinsip keberlanjutan dalam kurikulum mereka.
Universitas Udayana, sebagai contoh, telah memperkenalkan konsep Sustainability Accounting, yang mengajarkan mahasiswa bagaimana sebuah perusahaan dapat mempertanggungjawabkan dampak sosial dan lingkungan mereka melalui laporan keuangan yang lebih transparan.
Di sisi lain, berbagai platform edukasi dan konsultasi ESG juga mulai bermunculan untuk membantu bisnis memahami dan mengimplementasikan keberlanjutan dengan strategi yang efektif.
Peran SEL Southeast Asia dalam Mendorong Keberlanjutan Bisnis
Salah satu inisiatif yang aktif dalam mendampingi perusahaan dalam perjalanan keberlanjutan adalah SEL Southeast Asia (SEL SEA). Sebagai platform yang berfokus pada edukasi dan konsultasi ESG, SEL SEA membantu perusahaan dari berbagai sektor untuk memahami bagaimana keberlanjutan dapat diterapkan dalam bisnis mereka.
Salah satu pendekatan yang dilakukan oleh SEL SEA adalah melalui program pelatihan dan diskusi yang melibatkan akademisi, profesional, dan pelaku industri. Program ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara teori keberlanjutan dan praktik bisnis di lapangan, sehingga perusahaan tidak hanya memahami konsep ESG secara abstrak tetapi juga tahu bagaimana mengaplikasikannya dalam strategi bisnis mereka.
Selain itu, SEL SEA juga aktif dalam berbagai forum dan kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat adopsi keberlanjutan di Indonesia. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah sesi berbagi ilmu di Universitas Udayana, di mana SEL SEA berdiskusi dengan mahasiswa mengenai bagaimana akuntansi berkelanjutan dapat membantu perusahaan lebih transparan dalam melaporkan dampak sosial dan lingkungan mereka.
Komitmen SEL SEA dalam mendorong keberlanjutan tidak hanya terbatas pada pelatihan, tetapi juga dalam membangun ekosistem yang mendukung bisnis untuk bertransformasi ke arah yang lebih berkelanjutan.
Keberlanjutan: Bukan Tren, Tapi Masa Depan
Bagi banyak bisnis, perjalanan menuju keberlanjutan memang penuh tantangan. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan bimbingan yang sesuai, transformasi ini dapat menjadi peluang strategis yang membawa dampak positif jangka panjang.
Kini, pertanyaannya bukan lagi apakah ESG itu penting, tetapi bagaimana perusahaan dapat mulai mengadopsinya dengan cara yang paling efektif. Membangun bisnis yang bertanggung jawab bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi juga tentang menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dengan regulasi yang semakin ketat dan ekspektasi publik yang terus berkembang, hanya perusahaan yang siap beradaptasi dengan perubahan inilah yang akan bertahan dan berkembang. Dunia bisnis sedang berubah, dan keberlanjutan adalah kunci untuk tetap relevan dalam perubahan tersebut.
Bagi perusahaan atau individu yang ingin mendalami lebih lanjut bagaimana keberlanjutan dapat diintegrasikan ke dalam bisnis, SEL Southeast Asia membuka ruang diskusi dan kolaborasi lebih lanjut. Informasi mengenai program edukasi dan konsultasi ESG dapat ditemukan melalui Instagram @withselsea atau email info@selsea.com.