METI Dorong Energi Terbarukan, Kunci Wujudkan Ekonomi Hijau Indonesia

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Indonesia tengah berada pada persimpangan penting dalam perjalanan transisi energi. Tantangan yang dihadapi bukan hanya sekadar memenuhi target Net-Zero Emissions, tetapi juga membangun ekosistem energi berkelanjutan yang melibatkan semua lapisan masyarakat.
Ketahanan energi nasional dan posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam isu iklim global hanya bisa dicapai melalui kolaborasi erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat sipil. Kompleksitas transisi energi mulai dari teknologi, kebijakan, hingga implementasi di lapangan membutuhkan forum yang mampu menjembatani berbagai kepentingan dan keahlian lintas sektor.
Di sinilah Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) berperan. Sebagai wadah strategis para pelaku energi terbarukan, METI memfasilitasi dialog konstruktif dan aksi nyata untuk mempercepat transformasi energi di Tanah Air. Misi organisasi ini mencakup peningkatan keamanan energi, perluasan akses energi bersih, dan pengurangan emisi gas rumah kaca demi masa depan yang lebih hijau.
Norman Ginting, Direktur Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) sekaligus kandidat Ketua Umum METI 2025–2028, menegaskan bahwa METI harus menjadi motor penggerak ekonomi hijau.
“METI bukan hanya sebagai wadah kolaborasi, tetapi harus menjadi kekuatan penggerak yang kongkret dan berdampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung program asta cita pemerintah dalam mendorong kemandirian bangsa, khususnya melalui green economy,” ungkap Norman Ginting dilansir pada Kamis (14/8).
Norman melihat peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat pengembangan energi terbarukan di Asia Tenggara. Kuncinya adalah memperkuat kolaborasi lintas sektor, mendorong inovasi teknologi, dan memastikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Baca Juga:
- BNPB: Karhutla di Enam Provinsi Prioritas Berhasil Terkendali hingga Puncak Kemarau
- KLH Dorong Program Konversi Sampah Jadi Sumber Energi Listrik
- Hari Gajah Sedunia 2025, Kapolda Riau Ajak Masyarakat Jaga Gajah Sumatera
Menurutnya, strategi percepatan transisi energi mencakup pengembangan proyek strategis seperti solar PV, baterai, geothermal, biogas, biomassa, PLTA, hidrogen, dan angin.
Ia juga mengingatkan pentingnya mengembangkan energi terbarukan di luar sektor ketenagalistrikan, mulai dari bioethanol, biodiesel, green ammonia, green hydrogen serta memperkuat perdagangan karbon (carbon trading).
“METI harus bisa mendorong kebijakan dan regulasi dengan menjadi mitra aktif pemerintah dalam menciptakan kerangka yang mendukung investasi dan percepatan implementasi ekonomi hijau,” pungkas Norman Ginting.