Kemenhut: Indonesia Temukan 19 Spesies Baru Flora dan Fauna Sepanjang 2025

Jakarta, sustainlifetoday.com — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengumumkan penemuan 19 spesies baru flora dan fauna dari Sabang hingga Merauke sepanjang 2025. Pengumuman ini disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 pada 10 Agustus.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Satyawan Pudyatmoko, menyatakan bahwa HKAN sebaiknya tidak hanya menjadi agenda seremonial.
“HKAN harus menjadi bentuk nyata komitmen kita dalam mengarusutamakan konservasi di setiap aspek kehidupan, baik sosial maupun pembangunan,” ujarnya dilansir Selasa (12/8).
Sebelas flora yang ditemukan antara lain Begonia bukitrayaens, Begonia kalimantana, Bulbophyllum bukitbakariense, Bulbophyllum abuniorum, Bullbophyllum sandfordiorum, Morchella rinjaniensis, Dendrobium wanmae, Dendrobium eruciforme, Mediocalcar gemma-coronae, Homalomena chikmawatiae, dan Chiloschista tjiasmantoi.
Baca Juga:
- Indonesia Kantongi US$103,8 Juta dari GCF untuk Selamatkan Hutan
- Minta Proyek Pulau Padar Dihentikan, DPR: Ganggu Alam dan Ekosistem Komodo
- Terlalu Fokus pada Pariwisata Bali, Media Asing Kritik Pemerintah Indonesia
Sementara itu, delapan fauna baru yang tercatat yaitu Cyrtodactylus pecelmadiun, Limnonectes maanyanorum, Limnonectes nusantara, Rhacophorus boeadii, Diancta batubacan, Thlaspidula gandangdewata, Thlaspidula sarinoi, dan Barbodes klapanunggalensis.
Jumlah temuan ini menurun dibanding periode yang sama pada 2024, di mana ditemukan 14 flora dan 26 fauna baru.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia.
“Sebanyak 10 persen jenis tanaman berbunga dunia ada di Indonesia, 12 persen mamalia, 15 persen reptil dan amfibi, serta 17 persen jenis ikan,” jelasnya.