Kapasitas Listrik Energi Terbarukan Global Naik 15,1%, Pertumbuhan Didominasi Asia
Jakarta, sustainlifetoday.com — Kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan global tumbuh 15,1% secara tahunan, menurut data terbaru yang dirilis pekan ini oleh Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA). Pertumbuhan ini mencakup sumber energi seperti tenaga air, panas bumi, energi laut, dan bioenergi.
Khusus untuk energi terbarukan variabel seperti angin dan surya, peningkatannya bahkan mencapai 23,3% dibanding tahun sebelumnya. IRENA menyebut bahwa pertumbuhan dalam kedua kategori ini lebih cepat dibanding tahun sebelumnya.
Namun, IRENA kembali mencatat bahwa sebagian besar penambahan kapasitas tersebut terkonsentrasi di Asia, yang menyumbang 71% dari total tambahan rekor sebesar 582 gigawatt (GW) antara 2023 dan 2024.
China menjadi kontributor terbesar dengan hampir 400GW tambahan kapasitas, disusul India (sekitar 25GW), Jepang (sekitar 4GW), dan Korea Selatan (sekitar 3GW). Di luar Asia, Eropa hanya menyumbang 12,3% dan Amerika Utara 7,8% dari total pertumbuhan tersebut.
Baca Juga:
- Hujan di Musim Kemarau Jadi Alarm Krisis Iklim, Greenpeace Kritik Pemerintah
- Wali Kota Palembang Dorong UMKM Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan
- PBB Rilis Daftar 48 Perusahaan yang Terlibat dalam Krisis di Gaza
Melihat ketimpangan ini, IRENA menyerukan aksi bersama untuk mendorong investasi energi terbarukan di wilayah-wilayah yang tertinggal, seperti Afrika, Eurasia, Amerika Tengah, dan Karibia.
“Dengan menyelaraskan arus investasi dengan kerangka kebijakan, transisi hijau dapat menjadi mesin ketahanan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan secara global,” ujar La Camera.,” ujar Direktur Jenderal IRENA, Francesco La Camera.
IRENA juga mengingatkan bahwa lebih dari 100 negara telah sepakat dalam KTT COP28 di Dubai pada 2023 untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan global menjadi 11,2 terawatt (TW) pada 2030. Namun, jika laju pertumbuhan saat ini dipertahankan, IRENA memproyeksikan kapasitas hanya akan mencapai 10,3TW pada akhir dekade.
Untuk mencapai target tersebut, pertumbuhan tahunan harus naik menjadi 16,6%. IRENA menegaskan bahwa hal ini masih mungkin dicapai, namun akan membutuhkan upaya besar dalam mempercepat pengembangan di pasar negara berkembang seperti Afrika. Sementara itu, kawasan seperti Amerika Utara dan Eropa harus mengatasi hambatan perencanaan, perizinan, infrastruktur jaringan, rantai pasok, dan kebutuhan tenaga kerja terampil.
