Audiensi KPU dan Institut Hijau Indonesia: RI Butuh Pemimpin Berperspektif Keadilan dan Ekologis

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Institut Hijau Indonesia melakukan audiensi dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di kantor pusat KPU, Menteng, Jakarta Selasa (23/1).
Dalam pertemuan ini, Institut Hijau Indonesia menyampaikan hasil Persepsi 5325 Kaum Muda yang mencerminkan aspirasi generasi muda dari 35 provinsi di seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Institut Hijau Indonesia, Selamet Daroini, menekankan peran lembaganya sebagai wadah untuk melatih kaum muda agar menjadi pemimpin yang peduli terhadap keadilan dan lingkungan.
“Kami memiliki berbagai program yang bertujuan melahirkan pemimpin masa depan dengan perspektif keadilan sosial dan ekologis,” tegasnya.
Muhammad Ichlassul Amal, Project Officer dari Program Indonesia dan Dunia 2050, menyampaikan urgensi audiensi ini di tengah tahun politik.
“Saat ini, 98 persen kaum muda menyatakan akan menggunakan hak pilihnya pada kontestasi politik tahun 2024. Ini menjadi momentum penting untuk mengetahui persepsi kaum muda dan memasukkannya dalam pengambilan kebijakan yang strategis,” ungkap Amal.
Berdasarkan hasil audiensi, terdapat sembilan topik yang menjadi sorotan kaum muda, antara lain perilaku sosial, literasi digital, kebijakan pemerintah, pengelolaan sampah, ekonomi modern, kualitas politisi dan partai politik, pangan, air, energi, korupsi, dan perilaku dunia usaha. Kaum muda juga menilai bahwa dunia saat ini menghadapi krisis, termasuk konflik antar negara, ancaman krisis air, pangan, dan energi, serta krisis iklim.
Selain menyampaikan persepsi, Institut Hijau Indonesia juga memberikan tujuh rekomendasi kepada KPU RI, seperti mendorong pemerataan pendidikan, menghilangkan kemiskinan struktural, memperkuat pelestarian budaya lokal, menghilangkan praktik ketidakadilan sosial, memperkuat budaya literasi masyarakat, mengawal perkembangan Artificial Intelligence, dan mendorong inklusifitas dalam kebijakan dan pembangunan.
“Audiensi ini kami laksanakan karena sangat penting dilakukan sebagai rencana tindak lanjut serta momentum tahun politik para pemangku kebijakan kedepan serta siapapun yang menjadi pemimpin negara ini kedepannya perlu mengetahui persepsi kaum muda ini,” tandas Amal.