Pertamina Perluas Distribusi Pertamax Green 95, Dorong BBM Ramah Lingkungan

Jakarta, sustainlifetoday.com — Pertamina Patra Niaga (PPN) menargetkan 150 SPBU Pertamina menjual Pertamax Green 95 hingga akhir tahun 2025. Hingga Juli, tercatat sudah ada 143 SPBU yang menjual BBM ramah lingkungan tersebut, dengan volume penjualan mencapai 4.700 kiloliter.
Corporate Secretary PPN, Heppy Wulansari, menjelaskan Pertamax Green 95 mengandung campuran bioetanol sebanyak 5% dan menjadi salah satu upaya Pertamina untuk menghadirkan energi yang lebih bersih.
“Untuk lingkungan yang lebih sehat, kami terus mengupayakan penyebaran outlet 143 SPBU di seluruh Jawa dan terus mendorong 150 SPBU sampai akhir tahun untuk Pertamax Green,” ujarnya dalam acara Energi & Mining Editor Society (E2S) Retreat 2025 dilansir pada Selasa (12/8).
Saat ini, distribusi masih terfokus di wilayah Jawa karena pasokan ethanol berasal dari pabrik pengolahan di Mojokerto.
Baca Juga:
- Indonesia Kantongi US$103,8 Juta dari GCF untuk Selamatkan Hutan
- Operasi Uji Emisi, Pemprov DKI Hasilkan Denda Rp76 Juta
- KPK Diminta Tindak Tegas Korupsi yang Ancam Lingkungan dan Masyarakat Adat
“Kita fokus di wilayah Jawa. Kalau di luar Jawa akan bisa kita kembangkan,” ungkap Heppy.
Selain untuk transportasi darat, Pertamina Patra Niaga juga mengembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai solusi bahan bakar ramah lingkungan untuk sektor penerbangan. SAF ini menggunakan bahan baku minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO).
“Ke depan, Pertamina mendorong terbentuknya ekosistem nasional untuk pengumpulan UCO sebagai bahan baku SAF. Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi pusat produksi SAF untuk kawasan ASEAN,” jelas Heppy.
Pertamina juga terus mengembangkan konsep Green Energy Station (GES) dengan berbagai inovasi, seperti pemanfaatan atap PLTS (Green Concept), ekosistem kendaraan listrik melalui SPKLU dan SPBKLU (Future Concept), optimalisasi aplikasi MyPertamina (Digital & Loyalty), penyediaan BBM rendah sulfur (High Tier Fuel), dan fasilitas Non Fuel Retail seperti Bright Store, kafe, serta layanan Auto Care.
“Saat ini sudah ada 442 GES, 14 SPKLU dan ada 43 SPBKLU,” kata Heppy.