Pengiriman Paket Online di Indonesia Sumbang Emisi Karbon Tinggi

Jakarta, sustainlifetoday.com — Aktivitas last mile delivery belanja online di Indonesia menghasilkan emisi karbon dioksida (CO₂) dalam jumlah signifikan. Berdasarkan studi Analisis Komparatif Dampak Emisi Karbon Dioksida dari Aktivitas Last Mile Delivery Belanja Online dan Belanja Konvensional, total emisi yang dihasilkan pada 2018 mencapai 160,82 kg CO₂ untuk pengiriman menggunakan sepeda motor, dan 126,86 kg CO₂ untuk pengiriman menggunakan mobil.
“Mengingat sekitar 60 persen pengiriman last mile delivery di Indonesia menggunakan sepeda motor, dampak lingkungan dari sektor ini menjadi sangat besar,” ujar Program Development Associate Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, Anggie Hapsari, dalam diskusi Urban Logistics in Southeast Asia di akun YouTube ITDP Indonesia, dilansir pada Senin (11/8).
Selain emisi karbon, last mile delivery juga berkontribusi pada kemacetan lalu lintas dan polusi udara, terutama di wilayah perkotaan padat. Sepeda motor sering menjadi satu-satunya moda transportasi yang mampu menjangkau rumah-rumah di gang sempit.
Baca Juga:
- Kapolri Dorong Penanaman Mangrove untuk Lingkungan dan Generasi Mendatang
- Menhut: Pembangunan di Pulau Padar Tak Ganggu Habitat Komodo
- KPK Diminta Tindak Tegas Korupsi yang Ancam Lingkungan dan Masyarakat Adat
Menurut Anggie, harapan untuk mendorong penggunaan kendaraan kurir yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon masih jauh dari kenyataan. Meski pemerintah telah mengatur percepatan kendaraan listrik melalui Perpres 55 Tahun 2019, belum ada target spesifik untuk segmen logistik dan last mile delivery.
Ia menambahkan, saat ini inisiatif pengurangan emisi karbon di sektor logistik sebagian besar berasal dari perusahaan.
“Namun, tanpa dukungan kebijakan yang jelas dari pemerintah, transisi menuju sistem pengiriman yang lebih ramah lingkungan akan berjalan lambat,” kata Anggie.