KLH: Pertumbuhan Ekonomi Tak Harus Korbankan Aspek Lingkungan Hidup

Jakarta, sustainlifetoday.com — Pemerintah menilai bahwa pembangunan berkelanjutan tidak harus mengorbankan target pertumbuhan ekonomi nasional. Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan hidup.
“Baru-baru ini BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 di angka 5,12% (Year-on-Year/YoY). Angka ini sangat positif dan lebih tinggi dibandingkan dari berbagai perkiraan. Namun, pertumbuhan ini tidak melupakan aspek keberlanjutan lingkungan hidup,” ujar Diaz, dikutip dari Antara, Kamis (7/8).
Menurutnya, hal ini tercermin dari data proyeksi timbulan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia yang menunjukkan tren positif. Proyeksi emisi tahun 2025 diperkirakan berada di angka 1,5 GigaTon (GT) karbon dioksida ekuivalen (CO2e), atau lebih rendah dari komitmen Indonesia kepada PBB dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) sebesar 1,7 GT.
Pemerintah juga mencatat keberhasilan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang menjadi salah satu indikator pengendalian emisi GRK.
Baca Juga:
- Survei BI: Ekspektasi Penghasilan Warga Indonesia Menurun
- Greenpeace Desak Pemerintah Tarik Pajak Tinggi ke Perusahaan Perusak Lingkungan
- Maybank Indonesia Perkuat Pembiayaan UKM dan Komitmen Keberlanjutan
“Untuk menjaga emisi GRK tetap terkendali, kuncinya adalah mencegah terjadinya karhutla sejak dini. Kita patut bersyukur, sejauh ini, luas area yang terdampak karhutla mengalami penurunan dari 376.805 hektare di 2024 menjadi 8.955 hektare di Juli 2025,” ujar Diaz.
Diaz optimistis bahwa mempertahankan capaian tersebut merupakan langkah tepat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di era pemerintahan Presiden Prabowo. Pemerintah, lanjutnya, terus mendorong transformasi melalui kebijakan pembangunan rendah karbon dan percepatan transisi energi terbarukan.
“Dengan kinerja yang tercapai atas kerja sama berbagai pihak baik pemerintah, swasta, masyarakat, saya yakin sustainable development di tengah-tengah target pertumbuhan ekonomi 8% bukanlah suatu hal yang mustahil dan bukanlah sebuah oxymoron. Hal ini akan benar-benar terwujud di era Kepresidenan Pak Prabowo,” kata Diaz.