Qatar Perkuat Keuangan Syariah Berbasis ESG Lewat Sukuk Hijau

Jakarta, sustainlifetoday.com – Qatar menunjukkan komitmen konkret dalam menyatukan prinsip keuangan syariah dengan agenda keberlanjutan global. Melalui penerbitan sukuk hijau dan strategi sektoral yang progresif, negara Teluk ini memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan syariah yang ramah lingkungan.
Pada 2024, Bank Sentral Qatar (Qatar Central Bank/QCB) meluncurkan Strategi ESG dan Keberlanjutan untuk Sektor Keuangan, mendorong pengembangan produk keuangan yang mengintegrasikan prinsip Islam dan keberlanjutan secara simultan.
“Strategi ini mendorong inovasi produk yang berbasis ESG sekaligus nilai-nilai syariah,” ujar Ghiath Shabsigh, Sekretaris Jenderal Islamic Financial Services Board (IFSB), dalam Qatar Islamic Finance Report 2025, Selasa (8/7/2025).
Sebagai langkah nyata, Qatar telah menerbitkan green sukuk “Oryx” senilai USD 500 juta melalui QIIB, serta sukuk hijau negara senilai USD 2,5 miliar. Keduanya mendapat respons positif dari pasar global, mencerminkan kepercayaan investor terhadap sinergi antara keuangan Islam dan keberlanjutan.
Baca Juga:
- Hujan Deras Masih Terjadi di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
- Dorong Tata Kelola Laut Berkelanjutan, KKP Apresiasi Sinergi Grup MIND ID
- Banjir dan Longsor Landa Jabodetabek, Hampir 10 Ribu Warga Terdampak
Transformasi ini disebut sebagai bagian dari upaya membentuk ekonomi berketahanan, sekaligus menjawab tren global akan investasi etis dan inklusif.
“Dengan meningkatnya kesadaran terhadap keuangan etis, perbankan syariah, takaful, dan sukuk hijau makin diminati, baik oleh investor lokal maupun internasional,” tambah Shabsigh.
Qatar juga mendorong digitalisasi sektor keuangan syariah, termasuk pengembangan green sukuk, green loan, dan teknologi berbasis AI dan blockchain. QCB telah menerbitkan panduan untuk bank digital syariah sebagai landasan inovasi finansial yang inklusif dan tangguh.
Langkah-langkah ini menegaskan bahwa Qatar tidak hanya memimpin dalam pembangunan ekonomi Islam modern, tetapi juga menempatkan sustainability sebagai fondasi utama dalam strategi nasionalnya.