Sudin LH Jaksel Ingatkan Pentingnya Servis Kendaraan Rutin Agar Lolos Uji Emisi

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Selatan terus mendorong masyarakat berperan aktif dalam menekan polusi udara melalui kepatuhan uji emisi kendaraan bermotor. Salah satunya dengan mengimbau pemilik kendaraan yang tidak lolos uji emisi untuk segera melakukan servis rutin berkala.
“Ada satu kendaraan roda dua dinyatakan tidak lolos uji emisi, dan kami langsung berikan imbauan agar melakukan servis rutin berkala,” kata Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Sudin LH Jakarta Selatan, Tuty Ernawati Sapardin di Jakarta, Jumat (12/9).
Menurut Tuty, uji emisi bertujuan untuk mengecek ambang batas gas buang kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Program ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Pada Jumat (12/9), Sudin LH Jaksel menggelar layanan jemput bola uji emisi gratis di Lapangan Sepak Bola Ahmad Yani, Kecamatan Kebayoran Lama. Sebanyak 82 kendaraan mengikuti uji emisi tersebut.
Baca Juga:
- 5 Kota dan Kabupaten di Indonesia Raih Penghargaan Kota Berkelanjutan ASEAN
- ZONAEBT dan Zeroboard Kolaborasi Luncurkan Software Dekarbonisasi di Indonesia
- Warga RI Susah Cari Kerja, Menkeu Purbaya Ungkap Biang Keroknya
“Kendaraan yang diuji emisi terdiri dari 29 kendaraan roda empat berbahan bakar bensin, 13 kendaraan roda empat berbahan bakar solar, dan 40 kendaraan roda dua,” jelas Tuty.
Sudin LH Jaksel menargetkan 1.500 kendaraan akan mengikuti uji emisi gratis sepanjang 2025. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh Sudin LH, tetapi juga melibatkan 108 bengkel resmi. Hasil pengujian di bengkel langsung tercatat dalam aplikasi e-Uji Emisi untuk memudahkan pemantauan.
Uji emisi menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas udara Jakarta, yang dalam beberapa tahun terakhir kerap mencatatkan kategori tidak sehat. Dengan perawatan rutin dan kepatuhan terhadap regulasi, diharapkan kontribusi sektor transportasi terhadap polusi udara dapat ditekan secara signifikan.