PLN IP Minati Proyek PLTSa, Tunggu Arah Kebijakan dari Danantara
Jakarta, sustainlifetoday.com — PT PLN Indonesia Power (IP) menyatakan ketertarikannya untuk turut berperan sebagai pengembang dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), yang saat ini tengah menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam pengelolaan sampah dan transisi energi bersih.
Meski begitu, Direktur Utama PLN IP Bernadus Sudarmanta menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu kejelasan arah kebijakan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang ditugaskan pemerintah untuk mengoordinasikan pembangunan PLTSa di berbagai daerah.
“Kalau PLN IP sih sebenarnya kita tertarik untuk menjadi pengembang di pembangunan segmen ke sampah dan kita sudah aktif juga melakukan feasibility study, termasuk feasibility study di Bali sebenarnya. Jauh sebelum inisiatif dari Danantara ini berjalan,” kata Bernadus dikutip, Rabu (5/11).
Menurutnya, peluang bagi PLN IP untuk terlibat sebagai pengembang PLTSa tetap terbuka, tergantung pada model kemitraan yang akan ditetapkan oleh Danantara.
“Apakah kita menjadi mandatory partner, atau kah kita menjadi optional partner, atau kah kita akan menjadi consortium bidder. Itu banyak kemungkinan. Ini lagi-lagi pintu masuknya tergantung dari kebijakan Danantara,” katanya.
Bernadus juga menjelaskan bahwa listrik yang dihasilkan dari PLTSa nantinya akan dijual ke PLN sebagai offtaker. Dengan demikian, setiap proyek pengembangan PLTSa akan mendapatkan kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PLN.
“Pembangkit sampah itu offtaker-nya PLN, nantinya listrik dikirim ke PLN. Jadi semua dijual ke PLN. Jadi nanti semua pengembangan sampah itu akan mendapatkan kontrak PPA dengan PLN sebagai offtaker-nya,” katanya.
Baca Juga:
- Bobibos, BBM Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa Resmi Diperkenalkan
- PGN Gagas Dorong Transisi Energi Bersih Lewat Penguatan Ekosistem Kendaraan BBG
- Pandangan Baru Bill Gates Soal Krisis Iklim Tuai Kritik dari Kalangan Pakar
Sementara itu, Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir mengungkapkan tingginya minat investor terhadap proyek waste to energy yang digagas pemerintah.
“Kita sudah mulai prosesnya dari dua minggu lalu. Ya alhamdulillah bagus sekali,” ujarnya di Hotel JS Luwansa Jakarta, Kamis (15/10).
Menurut Pandu, lebih dari 100 perusahaan, baik dalam negeri maupun asing, yang tergabung dalam 70 konsorsium, telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut. Ia optimistis proyek ini akan berjalan sukses karena telah memiliki payung hukum yang kuat melalui Peraturan Presiden tentang program energi bersih.
Langkah selanjutnya, kata Pandu, adalah memilih mitra pengembang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas tepat untuk mendukung sektor energi berbasis pengelolaan sampah ini. Disebutkan bahwa proyek waste to energy ini membutuhkan investasi sekitar Rp91 triliun, dan akan dilaksanakan di 33 kota di seluruh Indonesia.
