Pemprov Kaltim dan YKAN Kolaborasi Perkuat Konservasi Hutan dan Laut

Jakarta, sustainlifetoday.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menandatangani kerja sama strategis untuk pelestarian ekosistem darat dan laut dalam kurun waktu 2025–2030. Fokus utama kolaborasi ini adalah menjaga keanekaragaman hayati, mendorong ekonomi lokal berbasis alam, serta memperkuat peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya berkelanjutan.
“Hutan Kaltim yang membentang seluas 13 juta hektare merupakan rumah bagi setidaknya 1.500 jenis flora dan fauna, banyak di antaranya bersifat endemik. Ia bukan hanya penjaga iklim, tetapi juga sumber penghidupan dan pengetahuan bagi masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, Selasa (22/7).
Tak hanya daratan, kerja sama ini juga mencakup wilayah laut Kabupaten Berau yang telah dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KKP3K-KDPS) sejak 2016. Wilayah ini mencakup 285.548 hektare, yang termasuk dalam segitiga terumbu karang dunia dan menjadi jalur migrasi biota laut penting.
Baca Juga:
- Gawat! Harga Pangan Terus Melonjak Akibat Krisis Iklim
- Howell Expo 2025 Sukses Padukan Pameran, Aktivitas, dan Edukasi Gaya Hidup Sehat
- Menuju Indonesia Emas, BMKG Perkuat Peran Strategis Hadapi Iklim Ekstrem
KKP3K-KDPS menyimpan potensi ekologis yang luar biasa: hutan mangrove seluas 17.704 hektare, padang lamun 1.808 hektare, dan habitat bagi setidaknya 397 spesies laut. Sebanyak 162 di antaranya termasuk kategori Nilai Konservasi Tinggi (NKT), seperti burung, mamalia, hingga ikan yang terancam punah.
“Potensi keanekaragaman hayati di Kaltim yang begitu kaya, baik di darat maupun laut, harus dikelola secara lestari agar manfaatnya dapat diwariskan,” tambah Herlina.
Kerja sama ini merupakan lanjutan dari kolaborasi serupa pada periode 2020–2025 yang telah meliputi delapan area utama, seperti pembangunan hijau, sawit rendah emisi, konservasi laut, perlindungan ekosistem esensial, hingga program karbon hutan di Kabupaten Berau.
Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Kaltim menuju pembangunan rendah emisi dan berbasis keberlanjutan. Lewat kolaborasi ini, Kaltim berharap menjadi salah satu contoh provinsi yang berhasil menyatukan konservasi dan kesejahteraan masyarakat.