MPR RI Dorong Kolaborasi Nasional Hadapi Krisis Iklim

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menegaskan bahwa krisis iklim tidak bisa lagi ditangani dengan pendekatan sektoral. Kolaborasi lintas sektor dipandang sebagai kunci untuk menghadapi dampak krisis yang kian nyata dan luas.
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyampaikan bahwa krisis iklim kini telah berkembang menjadi bencana ekologis yang memiliki dimensi luas, mulai dari kesehatan hingga masalah sosial.
“Krisis iklim bukan tentang kompetisi, tetapi kolaborasi. Pemerintah, swasta, LSM, dan masyarakat sipil harus saling memperkuat. Peran MPR adalah menjadi rumah kolaborasi untuk merumuskan solusi bersama,” ujar Eddy, Selasa (23/9).
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers kerja sama MPR RI dengan Emil Salim Institute untuk menyelenggarakan Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025.
Baca Juga:
- Menteri LH Soroti Limbah dari Program Makan Bergizi Gratis
- Ekonomi Global Tidak Stabil, Pemerintah Malaysia Justru Turunkan Harga BBM
- Jakarta akan Perbanyak TPS 3R untuk Hadapi 8.000 Ton Sampah per Hari
Forum yang akan berlangsung pada 21–23 Oktober 2025 di Jakarta ini ditujukan sebagai platform konsolidasi nasional. Salah satu fokus utama adalah merumuskan rekomendasi kebijakan strategis yang akan dibawa oleh delegasi Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP 30) di Brasil.
Dengan adanya forum ini, MPR berharap Indonesia dapat memperkuat posisi dalam diplomasi iklim global sekaligus memastikan arah kebijakan domestik selaras dengan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.