Maybank Indonesia Salurkan Pembiayaan Syariah Berbasis Keberlanjutan untuk Proyek PLTGU PLN Batam
Jakarta, sustainlifetoday.com — PT Bank Maybank Indonesia Tbk menegaskan komitmennya terhadap pembiayaan berkelanjutan melalui penyaluran fasilitas pembiayaan syariah berbasis keberlanjutan senilai Rp1,1 triliun dari total Rp3,3 triliun (USD 199 juta) dalam bentuk Sindikasi Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) bagi PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
Pembiayaan ini ditujukan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW di Batam, guna memperkuat ketahanan energi dan memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat di wilayah Batam dan Bintan.
Sindikasi ini melibatkan Maybank Indonesia, Bank CIMB Niaga, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunners, dengan Maybank Indonesia juga bertindak sebagai Koordinator.
Skema IMBT memungkinkan adanya alih kepemilikan aset kepada pihak penyewa (lessee) di akhir masa pembiayaan, sekaligus memastikan pencapaian target kinerja lingkungan seperti peningkatan porsi energi terbarukan dan efisiensi operasional.
Direktur Global Banking Maybank Indonesia Ricky Antariksa menyebut pembiayaan ini menjadi langkah penting bagi Maybank Indonesia dalam memperkuat posisinya di sektor keuangan syariah berkelanjutan.
“Langkah ini melanjutkan rekam jejak dan kepemimpinan Maybank Group dalam perbankan syariah dan keuangan berkelanjutan. Dari tahun 2021 hingga semester I 2025, Maybank telah memobilisasi hampir RM140 miliar (setara Rp476 triliun) pembiayaan berkelanjutan di seluruh kawasan, melampaui target RM80 miliar yang ditetapkan untuk tahun 2025,” ujar Ricky dalam keterangan yang diterima, Kamis (6/11).
Ricky menambahkan, dengan dukungan sumber daya dan lokasi yang strategis, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadikan energi terbarukan sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan investasi.
“Maybank berada pada posisi yang kuat untuk mendukung transisi energi nasional dengan memanfaatkan kekuatan di tingkat lokal maupun regional di 10 pasar utama ASEAN,” ujarnya.
Baca Juga:
- Menteri PU Dorong Infrastruktur Ramah Lingkungan dan Tahan Bencana
- Hashim Djojohadikusumo: Perang terhadap Kejahatan Lingkungan Tak Boleh Hambat Ekonomi
- Pemerintah Pulihkan Habitat Gajah Sumatera yang Rusak akibat Perambahan Sawit
Selain itu, Euromoney menobatkan Maybank sebagai Asia’s Best Bank for Transition Strategy pada 2025. Maybank Group (melalui Maybank Islamic) juga merupakan bank syariah terbesar kelima di dunia berdasarkan aset.
Sementara itu, Presiden Direktur PLN Batam Kwin Fo menjelaskan bahwa skema IMBT memberikan fleksibilitas bagi perseroan untuk menjalankan proyek strategis tanpa menambah beban utang jangka panjang.
“Melalui skema IMBT, Perseroan dapat melaksanakan proyek infrastruktur strategis tanpa secara langsung menambah beban utang jangka panjang, sekaligus memperoleh manfaat dari struktur pembayaran yang fleksibel dan efisiensi modal,” katanya.
Proyek PLTGU Batam 120 MW akan dikembangkan dengan skema EPC (Engineering, Procurement, Construction) dan menjadi bagian dari strategi PLN Batam dalam memperkuat ketahanan energi di Batam dan Kepulauan Riau, sekaligus mendukung pertumbuhan industri melalui pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan.
Inisiatif pembiayaan ini sejalan dengan strategi “Shariah First” Maybank Indonesia yang telah dijalankan sejak 2013, dan menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis perbankan syariah bank tersebut. Maybank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan solusi keuangan syariah inovatif dan berorientasi pada keberlanjutan bagi masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia.
