Jakarta akan Perbanyak TPS 3R untuk Hadapi 8.000 Ton Sampah per Hari

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperkuat strategi pengelolaan sampah dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R). Langkah ini dilakukan untuk menghadapi volume sampah yang mencapai 8.000 ton per hari dan mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang kapasitasnya semakin menipis.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan bahwa persoalan sampah perlu dikelola dari hulu agar tidak menimbulkan dampak serius bagi kota.
“Ini adalah salah satu usaha kita. Kalau tidak, suatu saat kita akan tenggelam sendiri dengan sampah kita,” ujar Rano, seperti dikutip dari Beritajakarta.id, Jumat (21/3).
Saat ini, Pemprov DKI telah membangun 20 lokasi TPS 3R sepanjang periode 2022–2024. Empat unit terbaru berada di Semper, Rawa Terate, Bambu Larangan, dan Sunter. Selain itu, disediakan juga 870 bank sampah baru serta reaktivasi 852 bank sampah di tingkat rukun warga (RW).
“Semoga kehadiran empat TPS 3R yang baru ini masyarakat bisa memilah serta mengelola sampah sejak dari rumah. Dengan begitu, Jakarta berkembang menuju kota yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan,” harap Rano.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menambahkan, tahun ini pihaknya tengah menyiapkan pembangunan tujuh TPS 3R di dua wilayah administrasi.
Baca Juga:
- Sampah Jadi Sorotan Usai Banjir Bali, BWS: Masyarakat Harus Berubah
- BNPB Soal Banjir Bali: Bisa Terjadi Lagi!
- KPK Dalami Dugaan Korupsi Pengelolaan Hutan, Staf Ahli Menteri Kehutanan Dipanggil
Tiga lokasi di Jakarta Barat meliputi Tanah Sareal (Tambora), Kalideres, dan Duri Kosambi RW 02 Cengkareng. Sementara di Jakarta Selatan, TPS 3R akan dibangun di Menteng Atas (Setiabudi), Waduk Brigif (Jagakarsa), Kramat Pela (Kebayoran Baru), dan Kemang Utara 9 (Mampang Prapatan).
“Kami harap bisa segera beroperasi. Kalau lancar pembangunan enam bulan, mudah-mudahan akhir tahun bisa terbangun semua,” kata Asep.
Pemprov DKI menargetkan keberadaan TPS 3R di 44 kecamatan untuk menekan timbulan sampah seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Fasilitas ini juga diarahkan untuk mendukung circular economy dengan memanfaatkan sampah anorganik menjadi sumber energi alternatif.
“Pengelolaan sampah di TPS 3R membantu pengolahan sampah anorganik menjadi bahan bakar serupa refuse derived fuel (RDF) plant. Satu TPS 3R dapat mengolah 25 hingga 50 ton per hari. Kami upayakan, ke depannya semakin banyak TPS 3R di Jakarta,” jelas Asep.