Global Landscapes Forum Tunjuk Direktur Baru Asal Indonesia

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Global Landscapes Forum (GLF) resmi menunjuk Kamal Prawiranegara sebagai direktur baru. Berbasis di Sekretariat GLF di Bonn, Jerman, Kamal akan memastikan keberlanjutan forum yang berfokus menciptakan bentang alam yang produktif, adil, tangguh, sekaligus berkelanjutan.
Pria berusia 44 tahun ini bukan sosok baru di GLF. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade dalam kolaborasi multilateral dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur, Kamal kini menjadi direktur pertama GLF yang berasal dari Indonesia. Langkah ini dinilai semakin memperkuat peran Indonesia dalam isu global lingkungan dan sosial.
“Ini adalah momen keberlanjutan sekaligus pertumbuhan bagi Global Landscapes Forum. Kami menegaskan kembali misi untuk mendukung komunitas, bukan dari atas ke bawah, melainkan dari akar rumput, saat mereka menghadapi tantangan global baru. Dengan basis pengetahuan dari CIFOR-ICRAF serta dukungan dan energi dari 35 Charter Members, kami terus memperluas solusi lokal dan menghubungkan aksi lintas wilayah dan realitas. Dari pemimpin adat di Kalimantan hingga ilmuan muda di Argentina dan para pelaku restorasi di Kamerun, kami melihat solusi iklim dan pembangunan paling efektif lahir dari tempat-tempat di mana masyarakat telah lama menjadi penjaga bentang alam mereka,” ujar Kamal Prawiranegara, Direktur GLF, dilansir pada Jumat (12/9).
Kamal menegaskan bahwa forum ini harus menjadi penghubung lintas masyarakat dunia.
“Ketika para pahlawan lokal terhubung dengan pembuat kebijakan, pendana, ilmuwan, dan penggerak perubahan, kita bisa mentransformasi bentang alam dan membentuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua dan dunia sangat membutuhkannya saat ini,” sambungnya.
Mantan Direktur sekaligus salah satu pendiri GLF, John Colmey, kini menduduki posisi Penasihat Strategis Senior. Ia tetap menjalankan perannya di CIFOR-ICRAF, dan memberikan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Kamal.
“Krisis yang saling berkaitan saat ini, konflik, iklim yang tidak stabil, runtuhnya keanekaragaman hayati, dan kesenjangan yang makin melebar, menuntut kita untuk merespons lebih. Kamal punya pengalaman dan keahlian untuk membawa misi GLF ke depan, dan saya akan mendukungnya penuh di peran baru ini. Saya benar-benar tak bisa memikirkan orang yang lebih tepat untuk memimpin kita melewati dekade paling krusial ini,” ujar Colmey.
Baca Juga:
- Target OECD, Indonesia Percepat Penerapan ESG Demi Ekonomi Berkelanjutan
- ZONAEBT dan Zeroboard Kolaborasi Luncurkan Software Dekarbonisasi di Indonesia
- Warga RI Susah Cari Kerja, Menkeu Purbaya Ungkap Biang Keroknya
Dukungan juga datang dari Éliane Ubalijoro, CEO CIFOR-ICRAF sekaligus Direktur Jenderal ICRAF.
“Global Landscapes Forum, yang turut didirikan CIFOR-ICRAF, adalah inisiatif unggulan yang terus berkembang dalam jangkauan dan momentum. Sebagai rekan lama sekaligus orang Indonesia dari salah satu dari tiga cekungan besar hutan dunia, dia membawa pemahaman unik dan mendalam tentang tantangan sekaligus peluang yang dihadapi ekosistem vital ini. Kepemimpinannya akan sangat penting dalam memajukan misi GLF sekaligus visi CIFOR-ICRAF untuk bentang alam berkelanjutan di seluruh dunia,” tutur Éliane.
Ke depan, GLF di bawah Kamal akan memperkuat kolaborasi global, terutama kerja sama Selatan–Selatan dan Utara–Selatan, dengan menekankan dukungan pada kaum muda, perempuan, dan komunitas akar rumput.
GLF juga akan tampil di COP30 di Belém, Brasil, memimpin GLF Climate 2025 serta Simposium GLF Investment Case ke-8, sebagai upaya menyerukan aksi nyata untuk keadilan iklim dan pendanaan global.