Embun Es Selimuti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Wisatawan Diimbau Waspada

Jakarta, sustainlifetoday.com – Fenomena embun es kembali menyapa kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), seiring turunnya suhu ekstrem yang dapat mencapai titik beku, yakni 0 derajat Celsius.
Momen tahunan ini bukan hanya daya tarik visual yang memesona, tetapi juga alarm dini bahwa musim kemarau telah resmi dimulai di wilayah pegunungan ini.
“Kondisi ini juga mengingatkan kita bahwa kawasan TNBTS sudah memulai musim kemarau dan kita semua harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani, Jumat (25/7).
Embun es yang terjadi akibat suhu ekstrem ini muncul secara musiman pada bulan Juli hingga Agustus. Titik-titik pembentukannya tersebar di beberapa lokasi, termasuk Ranu Regulo dan Ranu Pani. Proses terbentuknya cukup singkat, embun mengkristal di dini hari, lalu mencair saat sinar matahari pertama menyentuh tanah.
“Fenomena ini disebabkan suhu sangat dingin, yang menyebabkan terjadinya embun es. Embun es terbentuk pagi hari dan akan mencair saat matahari terbit,” terangnya.
Baca Juga:
- BMKG Dorong Literasi Iklim untuk Generasi Muda
- Mahkamah Internasional: Negara Kaya Wajib Bayar Kompensasi jika Langgar Komitmen Iklim
- Lewat IELF 2025, CESGS Gaungkan Peran ESG untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
Meski menghadirkan keindahan alami yang luar biasa, fenomena ini juga menjadi pengingat tentang kerentanan ekosistem hutan terhadap risiko kebakaran. Oleh karena itu, pihak TNBTS mengimbau semua pihak, terutama wisatawan untuk lebih bertanggung jawab dan mempersiapkan diri saat berkunjung, termasuk membawa perlengkapan tahan dingin dan menjaga perilaku ramah lingkungan selama berada di kawasan konservasi.
“Selamat menikmati embun beku di TNBTS,” pungkas Septi.
Kapolsek Tosari AKP Agus Purnomo menambahkan bahwa meskipun suhu ekstrem menyelimuti kawasan, aktivitas wisata tetap berjalan normal. Pengunjung tetap datang untuk menikmati fenomena embun es dan pemandangan matahari terbit yang ikonik di Bromo.
“Wisatawan tetap normal. Akhir pekan juga normal,” terang Agus.