Dorong Konsumsi Ikan, Bappenas: Lebih Ramah Lingkungan

Jakarta, sustainlifetoday.com — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menekankan pentingnya meningkatkan konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani yang paling efisien dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan ekonomi biru Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan dan visi keberlanjutan jangka panjang.
“Selama ini, ikan telah memberikan penghidupan bagi nelayan dan masyarakat Indonesia. Maka, Visi Indonesia Emas 2045 menyertakan laut sebagai sumber kekayaan yang perlu dijaga untuk kehidupan umat manusia,” ujar Rachmat dilansir pada Kamis (6/8).
Menurutnya, dibandingkan dengan sumber protein ruminansia seperti sapi, kambing, dan babi, ikan memiliki keunggulan dari segi efisiensi produksi, kandungan nutrisi khususnya omega-3 dan dampak lingkungan yang lebih rendah.
Berdasarkan data global, konsumsi ikan per kapita telah meningkat secara signifikan dari 9,1 kg pada 1961 menjadi 20,7 kg pada 2002. Angka ini diperkirakan akan terus naik menjadi 21,2 kg pada 2032. Peningkatan ini menandai pergeseran konsumsi pangan global yang semakin menyadari pentingnya sumber protein laut.
Baca Juga:
- Indohealthcare GAKESLAB Expo 2025 Resmi Dibuka, Dorong Kemandirian Industri Alat Kesehatan Nasional
- Greenpeace Desak Pemerintah Tarik Pajak Tinggi ke Perusahaan Perusak Lingkungan
- Pertamina dan PLN Kolaborasi Kembangkan Energi Panas Bumi
Rachmat menambahkan bahwa pengembangan pangan laut atau blue food sangat relevan bagi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam lima tahun mendatang, pelaksanaan Asta Cita akan diarahkan untuk memperkuat sektor ekonomi biru sebagai bagian dari pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem laut sebagai sumber daya strategis nasional dan global.
“Lautan Indonesia bukan hanya harus dilindungi oleh orang Indonesia, tetapi harus dilindungi oleh masyarakat dunia,” tegasnya.