Prabowo Pamer Giant Sea Wall di PBB, Klaim Jadi Benteng Hadapi Krisis Iklim

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam menghadapi krisis iklim sekaligus memperkuat ketahanan pangan global dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-80, Selasa (23/9).
Menurutnya, tantangan lingkungan dan pangan merupakan ancaman serius yang bisa mengguncang stabilitas dunia jika tidak segera ditangani.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sudah merasakan dampak langsung dari perubahan iklim, terutama ancaman naiknya permukaan laut. Di pantai utara Ibu Kota, permukaan laut meningkat lima sentimeter setiap tahun. Bayangkan apa yang terjadi dalam 10 hingga 20 tahun ke depan,” ujar Prabowo dikutip pada Rabu (24/9).
Untuk merespons ancaman tersebut, pemerintah tengah membangun Giant Sea Wall sepanjang 480 kilometer. Proyek besar ini diperkirakan memakan waktu hingga 20 tahun.
“Kita memilih menghadapi perubahan iklim bukan dengan slogan, melainkan dengan langkah nyata,” tegasnya.
Selain adaptasi, Prabowo juga menyoroti pentingnya mitigasi. Indonesia, menurutnya, tetap berkomitmen mencapai target net zero emission pada 2060, bahkan optimistis bisa lebih cepat.
Baca Juga:
- Eddy Soeparno: RUU Perubahan Iklim dan EBET Harus Berbasis Kajian Akademi
- Dari Transisi Energi hingga Reforestasi, Indonesia Siapkan Strategi Hadapi Krisis Iklim
- Ini Cara Mudah Memilah Sampah Organik dan Anorganik di Rumah
Ia menambahkan bahwa pemerintah menargetkan pemulihan 12 juta hektare hutan yang terdegradasi serta mendorong penciptaan lapangan kerja hijau melalui pemberdayaan masyarakat lokal.
Dalam bidang ketahanan pangan, Prabowo menyampaikan capaian Indonesia yang berhasil mencatat produksi beras tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan kini Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi mulai mengekspor beras ke negara lain, termasuk menyalurkan bantuan untuk Palestina.
“Kami sedang membangun jaringan pasokan pangan yang tangguh, berinvestasi dalam pertanian pintar, dan memastikan generasi mendatang memiliki keamanan pangan. Kami yakin Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam beberapa tahun ke depan,” ungkapnya.
Prabowo juga mengingatkan bahwa tantangan global terkait energi, air, dan pangan saling berkaitan erat. Karena itu, ia menyerukan kerja sama internasional yang lebih kuat untuk menghadirkan solusi berkelanjutan.
“Kita memilih menjawab tantangan ini secara langsung, di rumah sendiri dan dengan membantu di luar negeri di mana pun kita bisa,” katanya.