RDF Rorotan Klaim Ramah Lingkungan, DLH DKI: Bisa Pantau Asap Secara Online

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko, menegaskan bahwa asap hasil proses refuse derived fuel (RDF) di RDF Plant Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, telah memenuhi baku mutu emisi.
“Pengujian pun dari laboratorium yang terakreditasi. Kami pakai lab luar, ketika dilakukan uji, ini memenuhi (baku mutu emisi),” ungkap Agung dilansir Kompas, Selasa (23/9).
Untuk memastikan kualitas udara tetap terjaga, DLH DKI Jakarta juga menggandeng akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sejumlah teknologi pengendalian bau pun dipasang, mulai dari tiga set deodorizer lengkap dengan blower, advanced oxidation process (AOP), ozonisasi, sinar ultraviolet, hingga reaktor scrubber dan filter karbon aktif. Langkah ini diharapkan mampu menetralkan gas penyebab bau dan mengurangi potensi polusi.
Baca Juga:
- Tito Karnavian: Privilege Ekologi Indonesia Harus Dioptimalkan untuk Pertanian Berkelanjutan
- Ekonomi Global Tidak Stabil, Pemerintah Malaysia Justru Turunkan Harga BBM
- Ini Cara Mudah Memilah Sampah Organik dan Anorganik di Rumah
“Kami akan menaruh alat pemantau secara online dan real time dipasang di ujung cerobongnya. Kita sama-sama melihat parameter dari gas buang yang dihasilkan, warga juga bisa kontrol bareng kami,” tutur Agung.
Ia menambahkan, dengan teknologi baru ini, asap diharapkan bisa berkurang hingga 80 persen.
Sebelum beroperasi penuh, RDF Rorotan ditargetkan mampu mengelola 100 hingga 2.500 ton sampah per hari. Pada tahap uji coba, fasilitas tersebut menggunakan sampah kering dari TPS3R untuk memastikan proses berjalan tanpa bau.
“Kami sudah melakukan uji coba lagi, tetapi menggunakan sampah kering. Kami punya TPS3R, dari sana sampah kering kami uji dan sampahnya tidak bau,” ucap Agung.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, turut mengakui adanya kendala pada tahap awal pengoperasian RDF Rorotan yang sempat menimbulkan keluhan warga akibat bau dan asap. Namun, ia memastikan bahwa sistem kini telah diperbaiki dengan pemasangan teknologi peredam bau agar tidak lagi mengganggu permukiman sekitar.