Demo 25 Agustus di DPR Hasilkan 18,72 Ton Sampah

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat aksi demonstrasi di kawasan Gedung DPR RI dan Medan Merdeka pada Senin (25/8) menghasilkan 18,72 ton sampah. Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyebut sampah didominasi material anorganik seperti banner, botol plastik, dan poster.
“Operasi pembersihan yang dilakukan sejak Senin malam hingga Selasa dini hari. Prinsip kami sederhana, hak demonstrasi boleh, tapi hak warga atas lingkungan bersih juga harus dipenuhi,” ujarnya dilansir Antara, Rabu (27/8).
DLH menurunkan 150 personel Sudin LH Jakarta Pusat, 100 PPSU dari Kelurahan Gelora dan Bendungan Hilir, 12 road sweeper, tiga mini dump truk, serta 10 truk pengangkut sampah anorganik untuk pembersihan.
Baca Juga:
- NASA Hentikan Studi Soal Pemanasan Global dan Isu Lingkungan
- PLTSa Jadi Prioritas, Prabowo Minta Pangkas Birokrasi untuk Energi Bersih
- KAI Hemat Hingga Rp2,5 Miliar per Tahun Lewat Pemanfaatan Energi Surya
Aksi bersih-bersih difokuskan di sekitar Gedung DPR/MPR, Jalan Pemuda Senayan, Jalan Pejompongan, Tanah Abang, hingga kawasan Gambir di Jalan Medan Merdeka Barat dan Timur. Pembersihan dimulai pukul 20.00 WIB dan dilanjutkan intensif pada pukul 23.00 WIB hingga dini hari saat lalu lintas mulai sepi.
Menurut Asep, Pemprov DKI sejak 2023 telah rutin melakukan operasi pasca-demonstrasi dengan protokol standar berupa pemantauan lokasi, penyiapan armada, dan pengerahan tim segera setelah massa bubar.
“Kami punya timeline ketat. Maksimal pukul 05.00 pagi, semua harus sudah bersih,” kata Asep.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif untuk tidak meninggalkan sampah di ruang publik.
“Berkumpul itu wajar, tapi tinggalkan tempat sebagaimana adanya. Kami siap menampung sampah dengan penyediaan tempat sampah,” tegasnya.