Bencana Alam Terjadi di Sejumlah Daerah Saat Perayaan Kemerdekaan RI

JAKARTA, sustainlifetoday.com — Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus, sejumlah wilayah Tanah Air justru dihadapkan pada bencana alam. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, dalam kurun 16–17 Agustus, terjadi serangkaian bencana yang kembali mengingatkan kita pada rentannya ruang hidup di tengah perubahan iklim.
Di Sumatra Utara, kebakaran melanda kebun sawit milik warga di Desa Gunung Tua Jae, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara, pada Sabtu (16/8). Api menghanguskan sekitar 2 hektare lahan sebelum akhirnya berhasil dipadamkan. Meski skala kebakaran relatif kecil, BNPB menegaskan pentingnya kewaspadaan karena potensi kebakaran lahan meningkat di musim kemarau.
Sementara itu, di Kota Ambon, Maluku, hujan yang mengguyur sejak 14 Agustus memicu tanah longsor di Kecamatan Sirimau dan Leitimur Selatan, berdampak pada sedikitnya 15 rumah.
“Akibatnya, sebanyak 15 unit rumah terdampak, satu rumah rusak sedang, dan dua rumah rusak ringan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran persnya dilansir pada Senin (18/8).
Bencana juga tercatat di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, di mana gempa bumi mengguncang dan merusak puluhan rumah. Data sementara menunjukkan 37 rumah terdampak, meski verifikasi detail masih dilakukan BPBD setempat.
Baca Juga:
- JMFW 2026 Hadirkan Modest Fashion Inklusif, Bawa UMKM ke Panggung Dunia
- Krisis Iklim Ancam Rusa Kutub, Populasi Bisa Turun 80% Akhir Abad Ini
- Tukar Botol Plastik Jadi Poin, WINGS Food Dorong Gaya Hidup Hijau
BNPB mengingatkan bahwa situasi ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak. Pemerintah daerah diminta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kekeringan serta potensi kebakaran hutan dan lahan, sementara masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang berisiko memicu kebakaran.
“Hingga kini, BPBD setempat masih melakukan pendataan apakah ada warga yang mengungsi akibat gempa. Sementara itu, gempa susulan masih terus terjadi hingga saat ini,” lanjut BNPB.